Dalam bahasa Arab, hasud berarti dengki. Dengki merupakan sifat tercela, yaitu sidat yang mengharapkan agar nikmat orang lain lenyap atau terhapus. Hal ini terjadi akibat rasa iri hati, yakni sifat tidak senang jika melihat orang lain mendapat nikmat Allah atau kebahagiaan. Hasud adalah salah satu sifat iblis karena iblis menolak perintah Allah untuk sujud kepada
Nabi Adam A. S. yang telah mendapat anugerah Allah SWT menjadi khalifah.
Sifat tercela ini harus dihindari oleh semua orang, khususnya di kalangan generasi muda muslim karena jika sifat hasud ini terus menerus menjadi kebiasaan, tentu akan membawa akibat hancurnya kebaikan dalam diri seseorang akibat bertambahnya sifat rakus, tamak, dendam, serta rasa permusuhan di dalam diri.
Hadis Rasulullah SAW yang artinya: "Dari Zubair Ibn Awwan ra berkata, Rasulullah SAW bersabda: Telah masuk ke dalam tubuhmu penyakit-penyakit umat dahulu (yaitu) dengki dan benci, itulah yang membinasakan agama, bukan dengki mencukur rambut." (HR Ahmad).
Dari hadis tersebut di atas, dapat dipahami bahwa hancurnya atau terpecahnya agama menjadi bercerai-berai saling membenci, bermusuhan, dan saling merusak disebabkan sifat benci dan dengki yang berkepanjangan di antara pemeluknya. Agar kaum muslim kembali mendapat rida Allah SWT, maka kita harus kembali menghayati firman Allah berikut.
Artinya: "Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab, kecuali setelah mereka memperoleh ilmu karena kedengkian di antar mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya." (QS Ali 'Imran:19)
Artinya: "Dan tidak seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah, dan Allah menimpakan azab kepada orang yang tidak mengerti." (QS Yunus: 100)
Intisari ayat tersebut mengandung arti bahwa pemeluk Islam yang diridai Allah ialah sebagai berikut.
1. Pemeluknya senantiasa tidak berselisih terhadap sesama manusia.
2. Pemeluknya senantiasa tidak dengki terhadap sesama manusia.
3. Pemeluknya senantiasa mengimani ayat-ayat Allah (Al Quran) serta melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Pemeluknya senantiasa menggunakan akal atau berpikir sebelum bertindak.
Dalam hadis lain Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
"Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: Jauhilah dirimu dari sifat dengki karena sesungguhnya sifat dengki itu memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar." (HR Abu Daud)
Oleh karena itu, sifat dengki tidak bermanfaat bagi orang yang dengki karena dengki merusak amal kebaikan, sama halnya seperti api memakan kayu. Pendengki selalu gelisah dan tidak tenang karena hatinya tidak rela jika melihat orang lain mendapatkan kenikmatan dari Allah SWT. Jika keadaan hati tidak tenang dan selalu gelisah, hal itu akan membahayakan kesehatan rohani maupun jasmani dan mengakibatkan bahaya bagi orang lain karena dapat menimbulkan kebencian dan permusuhan serta kerusakan.
Oleh karena banyaknya akibat buruk yang ditimbulkan oleh sifat ini, maka kita harus berusaha menghindarinya dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah, di keluarga maupun di masyarakat. Sebaliknya, kita hendaknya turut merasa senang jika orang lain mendapat kenikmatan atau kebahagiaan.
No comments:
Post a Comment