Sore yang kelabu kumpullah sahabat karib bernama Bedul dan Panjul yang lagi leye-leye di kasurnya Panjul sehingga terjadilah sebuah percakapan sebagai berikut:
"Dul, dari sekian banyak hal yang pernah kita lakukan saat traveling pasti ada beberapa hal yang terasa pamali atau saru yang pernah kita lakukan," Panjul memulai pembicaraan
"Bukan hanya pamali, tapi juga ngeselin"Jawab Bedul
"Laaah gimana Dul kalo kita koreksi bareng-bareng supaya kita tau kekurangan satu sama lain, supaya kita saling memahami, kelakuanku apa saja yang kamu sebelin dan kelakuanmu apa saja yang aku sebelin, kan bisa klop."
"Wah boleh juga tuh, terus gimana caranya?"Tanya Bedul
"Caranya begini, ini ada dua pensil dan dua kertas, tuliskan kebiasaanku yang kamu gak suka dan aku nanti menuliskan kebiasaanmu yang gak aku suka."
"Wah Boleh-boleh-boleh, kalo bisa ditulis seperti artikel dan dikasih contoh kejadiannya ya Njul, supaya lebih kongkrit dan intelek tual."
"Halah, gayamu, udah tulis seperti gayamu saja dan sebisamu saja, lagian nulis baru bisa kemaren saja" jawab Panjul
Tak lama kemudian Panjul sudah menyelesaikan tulisannya.
"Sudah belum Dul, ini aku sudah selesai" Kata Panjul
"Belum, masih banyak yang oerlu aku tulis" Jawab Bedul
"Ya sudah, sembari menulis dengarkan aku, Ini dia tulisanku buat ngoreksi kamu .....Jreng jrengggggg, Simak ya Dul" Suruh Panjul dan panjul membaca hasil tulisannya........ Sebagai berikut:
"Dul, dari sekian banyak hal yang pernah kita lakukan saat traveling pasti ada beberapa hal yang terasa pamali atau saru yang pernah kita lakukan," Panjul memulai pembicaraan
"Bukan hanya pamali, tapi juga ngeselin"Jawab Bedul
"Laaah gimana Dul kalo kita koreksi bareng-bareng supaya kita tau kekurangan satu sama lain, supaya kita saling memahami, kelakuanku apa saja yang kamu sebelin dan kelakuanmu apa saja yang aku sebelin, kan bisa klop."
"Wah boleh juga tuh, terus gimana caranya?"Tanya Bedul
"Caranya begini, ini ada dua pensil dan dua kertas, tuliskan kebiasaanku yang kamu gak suka dan aku nanti menuliskan kebiasaanmu yang gak aku suka."
"Wah Boleh-boleh-boleh, kalo bisa ditulis seperti artikel dan dikasih contoh kejadiannya ya Njul, supaya lebih kongkrit dan intelek tual."
"Halah, gayamu, udah tulis seperti gayamu saja dan sebisamu saja, lagian nulis baru bisa kemaren saja" jawab Panjul
Tak lama kemudian Panjul sudah menyelesaikan tulisannya.
"Sudah belum Dul, ini aku sudah selesai" Kata Panjul
"Belum, masih banyak yang oerlu aku tulis" Jawab Bedul
"Ya sudah, sembari menulis dengarkan aku, Ini dia tulisanku buat ngoreksi kamu .....Jreng jrengggggg, Simak ya Dul" Suruh Panjul dan panjul membaca hasil tulisannya........ Sebagai berikut:
Kentut
"Kentut merupakan suatu hal yang wajar bahkan ini adalah anugrah yang tiada banding, bayangkan kalo anda gak bisa kentut. Namun sebuah anugrah yang bernama kentut akan menjadi pamali atau saru dan lebih-lebih akan menjadi petaka bila anda tidak bisa memilih tempat yang aman dan sempurna, contohnya anda kentut ditempat umum, restoran, angkutan, bus atau bahkan di pesawat" kata Panjul dengan penuh semangat "Kejadian kentut sembarangan ini pernah terjangkit kepada Bedul teman saya, ketika itu berada di bus jurusan bandung, busnya berAC, aman, nyaman dan tenang karena semua penumpang menikmati perjalanan, namun rasa aman, nyaman dan tenang itu berubah menjadikan saya tegang ketika teman saya Bedul kentut dengan suara kentut yang ditahan, mendadak wajah saya merah padam karena malu mengakui Bedul gendeng sebagai teman saya, dan suasana bus jadi tidak setenang sebelumnya, ada sedikit kegaduhan dan suara ketawa yang ditahan, langsung saya lontarkan pertanyaan ke Bedul dengan nada sedikit berbisik "Gendeng kamu itu Dul, kentut sembarangan di tempat umum." dan Bedulpun menjawab dengan sedikit tegang dan bercampur malu "Lah gimana lagi Njul, dah aku tahan tapi gak kuat."
"Hehehehehe, itu masa lalu" Jawab Bedul dengan senyum.
"Hehehehehe, itu masa lalu" Jawab Bedul dengan senyum.
Ngupil
"Begitu juga ngupil merupakan hal yang mengasikkan bahkan tidak jarang kita reflek dan gak sadar obok-obok lubang hidung alias ngupil, lebih-lebih ketika dalam mengais Kotoran diluang hidung alias ngupil, kita mendapatkan upil yang gede banget, rasa-rasanya semakin seru kita mengulek-ulek atau mengobok obok lubang hidung kita untuk ngupil. Ngupil boleh-boleh saja asalkan ditempat dan waktu yang pas contoh ngupil ditempat dan waktu yang kurang pas adalah mengupil di tempat makan atau warung makanan, lebih-lebih ngupil sambil pesen makanan dan kalo dapet upil yang gede langsung digulung-gulung sambil diplintir-plintir sama ibu jari dan jari telunjuk sampai bunder, dan setelah bunder lalu disentilin.". Ini kebiasaan temanku Bedul juga, sampai suatu saat saya pingin nampol tangan plus hidungnya yang lagi ngupil di depan kalayak umum yang lagi makan sesama traveller, Malu-maluin punya temen edan seperti Bedul"
"Hahahahaha kwkwkwkw." Bedul tertawa puas mendengarkan Panjul berceloteh
"Hahahahaha kwkwkwkw." Bedul tertawa puas mendengarkan Panjul berceloteh
Ngiler
"Kebiasaan menggambar pulau tanpa pena alias ngiler satu ini juga sebenarnya wajar karena di luar kesadaran kita, Tapi mbok yaa oo, kebiasaan yang satu ini bisa dilakukan di kamar sendiri dan pakek bantal guling pribadi, mending yang ngiler itu anak bayi, masih lucu-lucunya, lah kalo yang ngiler orangnya da gede bandotan, terus ilernya sebantal penuh, apa gak kepingin ngejambak sama mencakar-cakar wajahnya. ini juga kegiatan Bedul semprul, yang suka ngiler kalo tidur. kalo ngiler di kasurku aku masih gak kaget, lebih-lebih kalo ngiler di hotel atau losmen juga gak masalah, yang jadi masalah kalo bepergian dan nginep dirumah temen atau sesasama traveller, apalagi tidurnya sering kentut lagi, beuuuuuhhh kepingin nendang pake tumit pantatnya sajah"
Nahan Kencing
"Saya yakin setiap orang pasti perna ngalami nahan kencing, dan menurut aku, itu adalah deritamu dan masalahmu, lain lagi kalo yang nahan kencing itu si Bedul edan temanku yang satu ini, pasti jadi masalah buat orang terdekatnya juga, Contoh saja kalo lagi nahan kencing di dalam bus umum kelas ekonomi yang gak ada toiletnya, cuman ada dua pilihan, pertama turun dari bus dan yang kedua kencing pake botol aqua, yang jelas dua-duanya mengandung resiko. sebelnya lagi waktu pulang dari Curug 1000 Bogor, waktu itu hujan dan bawa motor, tak lama kemudian Bedul bilang kalo dia lagi nahan kencing, saya bilang tahan sebentar lagi buat nyari Mushollah atau Masjid, ternyata sebelum selesai ngomong, tiba-tiba air hujan di belakang pantatku kok terasa hangat, kurangajar!!, Bedul kencing diatas motor sambil hujan-hujan, saya langsung jimprak-jimprak."
Ngelamun jorok
"Saya anggap melamun itu sah-sah saja apapun yang dilamunkan, toh hanya sekedar melamun, tapi saya paling gak suka kalo ngeliat bedul ngelamun, lebih-lebih melamun jorok, da mukanya keliatan mesum sama hidung kelihatan kembang kempis." Celoteh Panjul membaca hasil tulisannya sambil melirik Bedul.
"Saya yang ngelamun kok kamu yang gak suka, itu aneh toh, lagi pulakan belum ada undang-undang yang mengatur orang melamun, jadi sah-sah sajakan mau melamun jorok, bersih, bening dan apapun."jawab Bedul dengan sewot.
"Aku gak suka ngeliat kamu ngelamunkan juga suka-sukaku toh Dul, toh itu jugakan gak diatur di undang-undang, sudah ayo ke warung cari kopi, kepalaku da pusing pingingin ngopi." ajak Panjul sambil ngambil uang di lemari
"Looh, nanti dulu, kan kamu tadi bilang sepuluh hal, ini masih lima hal dan masih kurang lima hal lagi"
"Sudah bersambung dulu, untuk sementara lima dulu, sisanya menyusul, sembari melihat respon pembaca, kira-kira dari lima diatas ada yang pernah mengalami semua atau salah satunya saja atau gak pernah sama sekali, tolong jawab di kolom komentar ya agan-agan, saya pingin ngopi dulu, otak saya lagi mampet". Jawab Panjul sambil menggelendeng Bedul untuk beli kopi
"Saya yang ngelamun kok kamu yang gak suka, itu aneh toh, lagi pulakan belum ada undang-undang yang mengatur orang melamun, jadi sah-sah sajakan mau melamun jorok, bersih, bening dan apapun."jawab Bedul dengan sewot.
"Aku gak suka ngeliat kamu ngelamunkan juga suka-sukaku toh Dul, toh itu jugakan gak diatur di undang-undang, sudah ayo ke warung cari kopi, kepalaku da pusing pingingin ngopi." ajak Panjul sambil ngambil uang di lemari
"Looh, nanti dulu, kan kamu tadi bilang sepuluh hal, ini masih lima hal dan masih kurang lima hal lagi"
"Sudah bersambung dulu, untuk sementara lima dulu, sisanya menyusul, sembari melihat respon pembaca, kira-kira dari lima diatas ada yang pernah mengalami semua atau salah satunya saja atau gak pernah sama sekali, tolong jawab di kolom komentar ya agan-agan, saya pingin ngopi dulu, otak saya lagi mampet". Jawab Panjul sambil menggelendeng Bedul untuk beli kopi
No comments:
Post a Comment