Lupakan kenyamanan dunia modern saat memasuki kawasan hutan konservasi yang menyembunyikan sebuah laguna nan memukau di Jawa Timur. Kawasan terpencil yang tenar di kalangan wisatawan tersebut bernama Pulau Sempu. Lokasinya berada di pantai selatan Kabupaten Malang dan secara administratif masuk Desa Tambak Rejo Desa, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Pulau Sempu berada tak jauh dari Pantai Sendang Biru. Dari Kota Malang, lokasinya sekira 80 kilometer dan dari ibu kota Jawa Timur, Surabaya jaraknya sekira 180 kilometer. Pulau yang ditumbuhi pepohonan tropis seluas 877 hektar ini adalah cagar alam yang di kelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur (BBKSDA) dan Departemen Kehutanan Indonesia. Secara resmi tempat ini diakui sebagai cagar budaya sejak 1928 pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Daya tarik utama pulau kecil nan cantik ini adalah Laguna Segara Anakan yang terletak sekira 2,5 km arah selatan pulau. Tersembunyi jauh di lingkar hutan tropis yang lebat, laguna seluas sekira 4 hektar tersebut merupakan tempat yang menawan. Pantai berpasir putih bertemu dengan birunya air yang tenang dan terpisah dari lautan lepas sebab dikelilingi batuan karang. Air di Laguna Segara Anakan ini tenang dan karenanya merupakan tempat yang sempurna untuk berenang. Dengan lokasinya yang terpencil dan jalur yang agak sulit diakses, Segara Anakan menyuguhkan suasana intim dan privat.
Perjalanan menuju Sempu adalah petualangan yang menantang siapa saja yang ingin menjamah Laguna Segara Anakan. Petualangan dimulai dengan menyeberangi selat dari Pantai Sendang Biru menuju ke Teluk Semut (Ant Bay) di Pulau Sempu. Dari sini, perjalanan dilanjutkan melalui jalur trekking selama sekira dua jam melalui hutan lebat dan melintasi jalan curam dan terjal sebelum tiba di lokasi laguna. Meski jalur yang dilalui agak sulit dan licin tetapi usaha menyaksikan keindahan yang ditawarkan laguna cantik yang tersembunyi ini memang layak diperjuangkan. Apabila Anda membutuhkan kapal dan jasa pemandu untuk menuju Pulau Sempu, Anda dapat mencarinya di daerah Pantai Sendang Biru.
Sebagai cagar alam, Pulau Sempu memiliki berbagai jenis ekosistem mulai dari hutan pantai, hutan bakau, dan hutan tropis dataran rendah yang mendominasi seluruh pulau. Vegetasi yang ditemukan di Pulau Sempu diantaranya adalah bendo (Artocarpus elasticus), triwulan (Terminalia), wadang (Pterocarpus javanicus), ketapang (Terminalia catappa), waru laut (Hibiscus tiliaceus), pandan (Pandanus tectorius), Mangrove (Rhizophora mucronata dan Rhizophora apiculata), dan banyak lagi. Menariknya, nama Sempu dikatakan diambil dari nama salah satu jenis pohon yang ditemukan di pulau itu, namun pohon tersebut hampir sulit ditemukan saat ini.
Cagar Alam Sempu adalah juga rumah bagi satwa liar, antara lain: monyet jawa (Tracypithecus auratus), monyet hitam (Presbitis cristata Pyrrha), Kera abu-abu/ Grey Macaques (Macaca fascicularis), babi hutan (Sus sp), kijang (Muntiacus muntjak), kancil/ rusa kecil (Tragulus javanicus), udang (Alcedo Athis), ikan belodok (Periopthalmus sp), kepiting (Ocypoda stimsoni), dan masih banyak lagi. Ada juga beberapa jenis reptil termasuk kadal raksasa dan ular serta beberapa jenis burung yang mencari tempat berlindung di pulau itu.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Cagar Alam Pulau Sempu, Anda dapat mengunjungi halaman Facebook dari Pulau Sempu, sebagai berikut: http://www.facebook.com/pages/Cagar-Alam-Pulau-Sempu/
Atau hubungi:
Setyadi, Kepala Kantor Pulau Sempu Konservasi
Telepon: +62 852 3346 8545
Tapi sebelum anda datang ke Pulau Sempu, harap diketahui bahwa pulau ini adalah kawasan cagar alam “Cagar alam adalah suatu kawasan suaka alam karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami.” jadi sudah jelas bahwa kawasan cagar alam sama halnya dengan ekosistem yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami, cagar alam hanya dapat dimanfaatkan untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan; pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam; penyerapan dan/atau penyimpanan karbon; dan pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk penunjang budidaya. Saya belum pernah sama sekali ke Pulau Sempu, tapi jujur, saya pingin sekali ke Pulau Sempu, tapi bukan untuk berekreasi melainkan untuk membersihkan dan memunguti sampah-sampah yang ada disana terutama sampah plastik, sekaligus ingin mempromosikan bahwa Pulau Sempu adalah kawasan cagar alam bukan kawasan pariwisata.
No comments:
Post a Comment