Tubuh organisme tersusun oleh sel yang terdiri atas satu sel (uniseluler) atau banyak sel (multiseluler). Sel-sel yang menyusun tubuh organisme sangat bervariasi dalam ukuran, bentuk, struktur, atau fungsinya. Suatu sel kemungkinan mempunyai organisasi internal yang sangat sederhana, sedangkan sel yang lainnya sangat kompleks.
Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke(1665) pada gabus tutup botol. Ia mengenalkan istilah sel dalam bahasa Latin cellula yang berarti ruang-ruang atau kamar-kamar kecil. Selanjutnya, Hooke melihat adanya perbedaan antara sel gabus dan sel yang hidup. Di dalam sel yang hidup terdapat cairan yang kental seperti jus (juice like) yang kemudian dikenal sebagai protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje yang menyatakan bahwa protoplasma dibedakan menjadi sitoplasma dan nukleoplasma. Dengan ditemukannya mikroskop elektron maka secara rinci isi sel yang kompleks dapat dilihat dan dibedakan dengan jelas. Dengan demikian, sel tidak hanya merupakan kamar-kamar kecil saja, tetapi merupakan tempat yang berongga (cytos; bahasa Yunani) atau kantong berisi (cella; bahasa Latin). Penelitian yang sama dilakukan oleh Grewdan Malpighi pada tanaman yang berbeda-beda dan ternyata ditemukan pula ruang-ruang yang dibatasi oleh dinding selulosa yang kemudian dinamakan vesikulaatau utrikula.
Beberapa peneliti yang mempelajari sel setelah Robert Hooke adalah sebagai berikut.
1. Anthony van Leeuwenhoek (1770) menemukan kloroplas pada daun segar.
2. Bonaventuri Corti (1772) menemukan aliran plasma pada ganggang Chara sp.
3. Mirabel (1808) melaporkan bahwa tumbuhan terdiri atas jaringan yang tersusun oleh sel.
4. R. J. H. Dutrochet (1824) menyatakan bahwa hewan dan tumbuhan terdiri atas sel-sel. Sel-sel tersebut bersatu dengan kekuatan adhesi.
5. Jean Baptiste Lamarck (1829) menyatakan bahwa pada organisme hidup, sel mempunyai fungsi yang sangat penting.
6. Hertwig (1829) mengajukan suatu teori yang disebut teori protoplasma yang menyatakan bahwa sel merupakan kumpulan substansi hidup (protoplasma) yang di dalamnya mengandung inti dan di luarnya dibatasi oleh dinding sel.
7. Robert Brown (1831) menemukan inti sel dan menyatakan bahwa inti sel merupakan bagian terpenting dari sel. Di dalam inti sel ini juga dikenal adanya protoplasma sehingga untuk membedakan protoplasma dalam sel dan protoplasma dalam inti digunakan istilah berbeda, yaitu sitoplasma untuk protoplasma dalam sel dan karioplasma untuk protoplasma dalam inti.
8. Hugo von Mohl (1831) menerangkan tentang proses pembelahan sel.
9. Miescher dan Kossel (1891) berhasil mengisolasi asam nukleat yang diduga memegang peran penting pada sintesis protein dan dalam metabolisme sel
10. Bensley dan Hoerr (1934) berhasil melakukan isolasi mitokondria dari dalam sel sehingga memungkinkan perkembangan penelitian lebih lanjut.
No comments:
Post a Comment