Tak butuh waktu lama untuk memikat pelancong.
Beno Junianto, Tasya ParamithaPegunungan di Bali. (Finns beach)
Pegunungan di Bali. (Finns beach)VIVAlife - Tujuan wisata paling populer di Indonesia, Bali menawarkan beragam daya tarik, mulai dari pura kuno, museum, pantai, gunung, danau, persawahan, hutan, hotel, kafe hingga beach club. Satu kali ke Bali untuk waktu singkat tak akan pernah cukup, karena banyaknya tempat yang layak untuk dikunjungi dan aktivitas yang menarik yang ditawarkan.
Belum lagi setiap tahunnya ada saja destinasi wisata baru yang hadir di Pulau Dewata ini. Mungkin itu sebabnya baik wisatawan lokal dan asing berulang kali mengunjungi Bali.
Di antara tempat-tempat populer di Bali yang selalu ramai dikunjungi, terdapat beberapa tempat baru yang tak membutuhkan waktu lama langsung menarik hati para traveler, baik karena konsepnya yang unik dan berbeda hingga pemandangan alam serta suasana yang ditawarkan.
Jatiluwih
Terletak di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Jatiluwih merupakan desa pegunungan yang berlokasi tepat di lembah kaki Gunung Batukaru dengan ketinggian 850 meter diatas permukaan laut. Dalam dua tahun belakangan Jatiluwih menjadi kian populer di kalangan wisatawan.Panorama sawah berundak atau teraseringnya yang menjadi primadona di desa ini menciptakan panorama yang begitu menakjubkan hingga ditetapkan menjadi Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 2012 lalu.
"Sebenarnya yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia adalah sistem pengairan sawah tradisional Bali yang dinamakan Subak. Sistem pengairan ini digunakan di area persawahan di lima kabupaten di Bali, salah satunya di Jatiluwih, Tabanan. Disini adalah spot dimana pemandangan sawah terlihat paling indah," ujar Lien Dwiari Ratnawati, Kasubdit Pelindungan Kekayaan Budaya Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI kepada VIVAlife, Senin, 1 Agustus 2014.
Menurut Lien, walaupun di tempat lain, baik di dalam negeri maupun luar negeri seperti Vietnam dan Thailand, juga memiliki area persawahan yang indah, tradisi sistem pengairan tradisionalnya dan filosofi di baliknya lah yang membuat area persawahan di Bali yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia.
"Filosofinya dinamakan Tri Hita Karana yang berarti keselarasan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam," jelas Lien.
Lien juga mengatakan bahwa di beberapa sudut di area persawahan tersebut terdapat pura mungil untuk berdoa. Sudah menjadi tradisi para petani disana untuk singgah di sejumlah pura di tengah sawah pada pagi hari untuk menaruh sesajen dan berdoa sebelum menggarap sawah.
Setelah dinobatkan menjadi Situs Warisan Dunia semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Jatiluwih untuk melihat keindahan area persawahan ini. Wisatawan dapat bersantai di restoran dan kafe yang mulai bermunculan diatas bukit-bukit untuk menikmati panorama alam dan berfoto-foto disana.
Selain itu, jalan setapak di sekitar sawah-sawah tadi juga mulai dibuat karena banyaknya wisatawan yang ingin turun ke sawah dan menyaksikan sistem pengairan sawah tradisional Bali. Bahkan sejumlah hotel pun dibangun untuk mengakomodir para wisatawan yang datang.
"Sejak ditetapkan menjadi Situs Warisan Dunia, Jatiluwih menjadi kawasan komersil sehingga organisasi petani yang khusus mengurus Subak turun tangan untuk mengatur wisatawan yang berkunjung agar tidak merusak area persawahan," tambah Lien.
Wisatawan juga diharuskan membayar biaya untuk masuk ke beberapa kawasan di area persawahan. Uang tersebut dikumpulkan dan dimasukkan ke kas organisasi petani disana.
Finn's Beach Club
Saat pergi ke pantai untuk menikmati indahnya deburan ombak atau bermain air, banyak orang yang lebih memilih pantai yang sepi untuk menghindari pengunjung dan penjual makanan serta minuman yang terlalu ramai. Di Bali, hampir seluruh pantai-pantainya selalu dipenuhi wisatawan setiap harinya. Namun, ada pilihan tempat dengan pantai privat yang menawarkan kesunyian dan aktivitas seru tanpa takut harus berhadapan dengan pengunjung lain yang membludak.Seperti yang terletak di Ungasan, daerah tebing tinggi yang populer akan resor-resor mewah dengan pemandangan laut spektakuler. Dinamakan Finn's Beach Club, restoran sekaligus tempat hang out pinggir pantai ini berada di Semara Seminyak Resort and Spa sekitar 30 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai.
Untuk mencapai restorannya, Anda harus menuruni tebing tinggi menggunakan semacam lift atau gondola yang dinamakan inclinator. Alat yang maksimal dapat diisi 5-7 orang ini akan membawa Anda ke bawah tebing selama sepersekian detik.
Cara yang fantastis untuk menikmati eksotisme pantai. Setelah tiba di bawah, Anda akan disambut oleh petugas restoran yang menawarkan Anda untuk duduk bersantap di restoran atau langsung ke sunbed untuk berjemur di pantai.
Hamparan pasir putih yang lembut dan air laut berwarna turqouise yang jernih akan menyambut Anda. Dijamin siapapun akan langsung berdecak kagum dan tak sabar untuk bermain air. Pengunjung juga dapat melakukan aktivitas seru yang ditawarkan oleh Finn's Beach Club mulai dari snorkeling, bermain perahu kano, voli pantai hingga massage di bungalow pinggir pantai.
Walaupun memang tidak terbilang benar-benar baru, kepopuleran Finn's Beach Club kian meroket sejak pertama kali dibuka terutama di kalangan wisatawan asing.
Untuk berkunjung ke Finn's Beach Club, pengunjung yang bukan tamu hotel dikenakan biaya Rp250 ribu per orang yang sudah termasuk sewa sunbed untuk berjemur di pantai, handuk, fasilitas watersport sepuasnya, inclinator dan fasilitas Wi-Fi. Dari harga tersebut, sebanyak Rp150 ribu juga dapat Anda gunakan untuk membeli makanan dan minuman selama berada disana.
Le Pirate Beach Club
Bicara mengenai Bali, tidak dapat terlepas dari tiga gugusan kepulauan di sebelah tenggaranya yang dipisahkan oleh Selat Badung yaitu Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan yang menawarkan pemandangan alam yang tak kalah indah dengan Pulau Dewata. Ketiganya saat ini telah begitu populer di kalangan para wisatawan lokal maupun mancanegara.Semakin banyak pula penginapan dan hotel yang dibangun di tiga pulau tersebut. Salah satu yang masih terbilang baru ialah sebuah penginapan unik bernama Le Pirate Beach Club yang setelah dibuka langsung menjadi primadona penginapan di Nusa Ceningan.
Penginapan ini bukan lah hotel berbintang mewah seperti yang sering Anda temui di Pulau Bali melainkan lebih tepat disebut sebagai penginapan sederhana untuk para backpacker. Walaupun begitu, penginapan tersebut didesain begitu menarik dan tentu saja menawarkan konsep penginapan yang berbeda bagi para pengunjung. Le Pirate Beach Club hanya memiliki 12 kamar yang terdiri dari 10 Beach Box (kamar untuk 2 orang) dan dua Bunk Bed Room (kamar untuk 4 orang).
Kamar-kamar tersebut berbentuk seperti rumah mungil yang dicat dengan warna putih dan biru muda. Namun, jika Anda masuk ke dalamnya Anda akan menyadari bahwa 'rumah mungil' itu merupakan kamar yang begitu sederhana dengan tempat tidur dan furnitur seadanya. Karena tiap kamar menghadap ke laut, di bagian depan kamar disediakan dek kecil dengan bantal untuk tempat duduk-duduk.
Anda juga dapat bersantai menikmati pemandangan ombak sambil berbaring di hammock yang juga tersedia di depan kamar atau berenang di kolam renang yang berada tepat di pinggir laut. Suasana yang sunyi hanya bersuarakan debur ombak dan angin sepoi-sepoi akan membuat Anda begitu betah bersantai di penginapan ini.
Saat air laut belum pasang, Anda akan melihat bahwa area yang ada di depan penginapan ini merupakan lahan garapan petani rumput laut. Maklum, mata pencaharian 95 persen penduduk di pulau ini adalah sebagai petani rumput laut yang hasil panennya diekspor ke berbagai negara.
Menginap di penginapan ini, biaya yang harus Anda keluarkan cukup terjangkau tergantung dengan musim liburan. Harga yang ditawarkan juga belum termasuk sarapan dan fasilitas pendingin ruangan di kamar. Yang pasti, disini Anda dijamin akan mendapatkan pengalaman berlibur di Bali yang berbeda dari yang mungkin Anda miliki sebelumnya.
Namun, pastikan untuk memesan kamar sejak jauh-jauh hari karena penginapan ini selalu full booked. Jangan khawatir, karena Nusa Ceningan juga memiliki sederet tempat wisata yang layak untuk dikunjungi mulai dari tebing pinggir laut bernama Blue Lagoon Cliff Jump yang menjadi tempat populer untuk meloncat dan berenang ke laut. Ada pula hutan mangrove, Dream Beach, Desa Jungutbatu dan masih banyak lagi.
Untuk mencapai Nusa Ceningan, Anda dapat menggunakan perahu cepat dari Pantai Sanur ke Nusa Lembongan. Dari sini Anda dapat melewati jembatan yang menghubungkan dua pulau tersebut.
Museum Trick Art 3D
Yang satu ini merupakan museum trick eye pertama di Pulau Dewata yang baru dibuka pada 12 April 2014 lalu. Museum yang buka setiap hari ini memiliki kurang lebih 80 lukisan tak biasa yang dijamin akan membuat para penggemar selfie bersemangat untuk berfoto ria. Lukisan-lukisan tiga dimensi disini dibuat menggunakan teknik spesial yang mengedepankan ilusi mata yang menjadikannya terlihat begitu nyata. Bahkan hewan-hewan yang berada di dalam lukisan pun terlihat benar-benar hidup.Atraksi wisata semacam ini akan membuat imajinasi Anda melayang setiap memasuki ruangan berisi deretan lukisan yang memiliki tema yang berbeda. Terdapat pula beberapa tema menarik yang cocok untuk anak-anak seperti lukisan boneka beruang dengan lengan yang terjurul keluar dari bingkai.
Disini Anda juga akan melihat sejumlah instalasi unik yang juga dibuat menggunakan teknik ilusi mata salah satunya ruangan asimetris dimana Anda dapat berdiri di bagian depan dan saat difoto akan terlihat seperti raksasa karena backgound yang telah dibuat sedemikian rupa. Tak hanya melihat-lihat dan sibuk berfoto, di museum yang berada di bangunan dua lantai ini pengunjung juga dapat melihat cara pembuatan lukisan trick art tiga dimensi.
Untuk mengunjungi museum yang terletak di Jalan Sunset Road 789, Seminyak tersebut, Anda perlu membayar tiket masuk seharga Rp100 ribu untuk wisatawan lokal dan Rp150 ribu untuk wisatawan mancanegara. (ren)
No comments:
Post a Comment