Porifera berasal dari kata porus yang berarti lubang kecil dan ferre yang berarti membawa atau mengandung. Jadi, Porifera dapat diartikan hewan yang tubuhnya mengandung lubang-lubang kecil atau hewan berpori-pori. Porifera memiliki sistem kanal atau saluran air untuk mensirkulasikan air di dalam tubuhnya.
1. Ciri-Ciri Porifera
Porifera mempunyai ciri khusus berupa tubuh yang berpori-pori mikroskopis. Dalam fase hidupnya, Porifera mengalami dua bentuk kehidupan, yaitu hidup berenang bebas dan hidup menetap. Bentuk yang dapat berenang bebas terjadi pada fase larva, sedangkan bentuk sesil terjadi pada fase dewasa. Porifera belum memiliki organ pencernaan, sistem saraf, dan sistem peredaran darah.
a. Struktur Tubuh
Bentuk tubuh hewan ini bermacam-macam; ada yang seperti jambangan, piala, terompet, dan ada yang bercabang-cabang seperti tumbuhan. Tubuhnya melekat pada dasar perairan, ada yang berwarna dan ada yang tidak. Pada bagian tengah tubuhnya terdapat ruangan yang disebut spongosol (paragaster) yang merupakan saluran air. Pada ujung atas ruang tersebut terdapat lubang besar tempat keluarnya air yang disebut oskulum.
Lapisan penyusun dinding tubuh porifera dari luar ke dalam sebagai berikut:
1. Epidermis atau lapisan terluar
Lapisan ini tersusun oleh sel-sel epitelium pipih yang disebut pinakosit. Beberapa sel inti membentuk lubang kecil (ostium) tempat masuknya air dan salurannya dilapisi oleh porosit. Porosit berfungsi sebagai pengendali membuka dan menutupnya ostium.
2. Mesoglea (berupa gelatin)
Mesoglea merupakan lapisan pembatas antara lapisan dalam dan luar yang mengandung 2 macam sel, yaitu:
a) Sel-sel amoeboid, berfungsi untuk mengangkut zat-zat makanan dan zat-zat sisa metabolisme dari sel satu ke sel lainnya.
b) sel skleroblas, berfungsi membentuk spikula. Spikula merupakan duri-duri sebagai penguat dinding yang lunak. Spikula mempunyai bermacam-macam bentuk ini tersusun dari zat kapur, zat kersik, dan adapula dari protein yang disebut spongin.
3. Endodermis atau lapisan dalam
Lapisan ini terdiri dari sel-sel leher atau koanosit yang memiliki flagela dan berfungsi untuk mencerna makanan.
Sistem pencernaan makanan dan reproduksi porifera dapat dilihat pada tabel berikut.
Sistem Organ
|
Keterangan
|
Sistem Pencernaan
|
Pencernaan makanan berlangsung secara intraseluler. Gerakan flagela pada sel leher menyebabkan aliran air dari ostium masuk ke spongosol lalu ke oskulum. Air yang mengalir ini membawa oksigen dan makanan yang berupa plankton. Makanan ditangkap oleh sel-sel leher, kemudian dicerna di dalam vakuola makanan. Setelah dicerna, sari-sari makanan diangkut oleh sel-sel amebosit untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sisa-sisa makanan yang tidak berguna dikeluarkan oleh sel leher ke dalam air di dalam spongosol dan seterusnya dikeluarkan melalui oskulum bersama aliran air dalam tubuhnya.
|
Sistem Reproduksi
|
Reproduksi berlangsung secara aseksual dan seksual, yaitu sebagai berikut:
1. Secara aseksual
a) Pembentukan kuncup. Kuncup dapat dilepaskan atau tetap melekat, hingga menjadi satu kelompok besar.
b) Pembentukan butir benih yang disebut gemula atau kuncup dalam. Gemula dibuat dalam keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan, misalnya dingin atau kekeringan. Jika porifera mati dan pecah menjadi beberapa bagian maka gemula ini akan keluar dan tumbuh menjadi porifera yang baru.
2. Secara seksual
Reproduksi seksual terjadi melalui persatuan sperma dan ovum. Porifera bersifat hermafrodit, yaitu ovum dan sperma diproduksi oleh satu induk yang sama. Akan tetapi, sperma tidak membuahi sel telur dari individu yang sama. Pembuahan terjadi antar sperma dan sel telur dari individu yang berlainan.
|
b. Sistem Sirkulasi Air
Sistem kanal atau saluran air dibedakan sebagai berikut.
1) Ascon
Sistem ini merupakan tipe saluran air yang lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran lurus langsung ke spongosol. Contohnya pada Leucosolenia sp.
2) Sycon/scypa
Sycon merupakan tipe saluran air yang lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rongga yang berhubungan langsung dengan spongosol. Rongga-rongga inilah yang dilapisi oleh koanosit. Misalnya pada Scypa sp.
3) Leucon/rhagon
Sistem ini merupakan tipe saluran yang lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubungan langsung dengan spongosol. Misalnya pada Spongilasp.
2. Klasifikasi Porifera
Ada tiga kelas yang tergolong porifera, yaitu Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongiae.
a. Calcarea, golongan ini memiliki spikula dari zat kapur dan hidup di laut yang dangkal. Contoh: Sycon Sp dan Clathrina sp.
b. Hexactinellida, golongan ini spikulanya tersusun dari zat kersik dan hidup di laut yang dalam. Hewan ini disebut juga spons gelas. Contoh: Pheronema sp dan Euplectella sp.
c. Demospongiae, golongan ini bertulang lunak karena tidak memilik rangka. Ada beberapa yang memiliki rangka yang tersusun dari serabut-serabut spongin dengan spikula dari zat kersik. Contoh: Euspongia sp, Spongila sp, Callyspongia sp, dan Phyllospongiasp.
Bagi manusia, spons dapat digunakan sebagai alat penggosok badan dan untuk membersihkan barang-barang. Ada juga porifera yang merugikan karena hidup melekat pada kulit tiram sehingga menurunkan kualitas tiram di peternakan tiram.