"Sumatera Barat, destinasi yang harus kalian jelajahi" menurut saya adalah sebuah kata pembuka yang pantas untuk menggambarkan kekaguman dan rasa kangen saya untuk kembali ke Sumatera Barat.
Subuh itu di Bandara Soekarno Hatta, saya janjian dengan beberapa temen untuk memulai trip ke Sumatera barat, tidak ada perasaan senang, suka maupun penasaran, karena di benak saya, Sumatera Barat mungkin biasa-biasa saja meskipun kenyataannya berbanding terbalik dan sebuah kenyataan bahwa Sumatera Barat menyimpan banyak destinasi Cantik dan membuat kita kangen seolah-olah ingin kembali kesana.
Dengan perasaan biasa-biasa seperti yang sudah saya katakan, saya terbang dari Jakarta menuju Bandara Internasional Minangkabau di Sumatera barat bersama Garuda. saya sempat tertidur karena ketenangan dan kenyamanan didalam pesawat. Ketika membuka mata, saya melihat hamparan awan dilangit sungguh membuat perasaan tenang dan nyaman. Sempat terbesit didalam hati, bahwa hamparan awan yang indah itu adalah sebuah pertanda bahwa trip kami ke Sumatera Barat kali ini merupakan trip yang akan menyenangkan.
Sesampainya di Bandara Internasional Minangkabau, kami mendadak menyewa mobil sekalian supirnya yang banyak mangkal di sekitar bandara, dan tujuan kita pertama kali adalah mencari sarapan yang tidak jauh dari sekita bandara.
Beberapa puluh meter setelah keluar dari Bandara Internasional Minangkabau, kami menemukan warung dengan menu soto dan ketupat sayur serta hidangan telur rebus yang sudah ada diatas meja. Kebanyakan kami memesan soto dan tidak bisa dipungkiri bahwa sotonya sangat enak, perpaduan bumbu, takaran penyajian yang pas dan campuran dendeng daging yang kering menambah kelezatan serta keunikan dari hidangan soto ini.
Setelah sarapan, perjalanan kami mulai lagi dengan tujuan Danau Maninjau. Dalam perjalan menuju danau maninjau, kami sempat beberapa kali berhenti untuk mengambil foto-foto pemandangan alam yang indah, suasana yang asri dengan alam yang masih hijau dan perpaduan masyarakat lokal menjadikan kesan tersendiri.
Waktu sudah mendekati terik siang dan saatnya untuk makan, maka kami putuskan untuk mampir di warung Takana Juo, smp negeri tiku. Warung Takana juo ini sekilas mirip denga warung-warung biasa, tampilan sederhana dengan tiang-tiang penyangga yang terbuat dari kayu dan atap rumbiah membuat terkesan biasa sekali, akan tetapi melihat parkiran di sekitar penuh dengan mobil-mobil serta cerita bahwa warung takana juo selain murah, lezat dan banyak orang-orang penting yang sudah singgah di tempat ini.
Sungguh-sungguh dasyat masakan di warung takana juo ini, ikan-ikan lautnya masih segar-segar, rasa bumbunya pas dan serasi banget serta harganya murah banget, sehingga bisa saya ambil kesimpulan bahwa warung takana juo ini mempunyai masakan dengan cita rasa hotel mewah namun harganya murah semurah-murahnya.
Warung takana juo sudah kita tinggalkan dengan kesan masakannya yang begitu lezat, dan kami melesat menuju danau maninjau serta penasaran dengan kelok empat-empat yang menjadi rute event Tour De Singkarak.
Kami berhenti sebentar di danau Maninjau dan memutuskan untuk naik ke kelok empat-empat dengan rencana berhenti di warung kopi salah satu keloknya untuk menikmati pemandangan danau maninjau. Ternyata nama kelok empat empat adalah sebutan jalan yang menanjak dengan jumlah kelok sebanyak empat puluh empat yang menjadi rute dilewatinya peserta event Tour De Singkarak.
Dari kelok empat-emat kami menuju Bukit Lawang dimana kami bisa melihat hampir keseluruan hamparan Danau Maninjau dan sungguh menakjubkan, sayangnya kami datang agak kesorean sehingga agak kelihatan sepi dan paralayangnya juga sudah tutup, meskipun sudah tutup, saya merasa cukup terhibur dengan melihat indahnya danau maninjau dari bukit lawing
Belum puas merasakan keindahan danau Maninjau dari Bukit Lawang, kami semua harus segera ke Bukittinggih untuk beristirahat dan makan malam dengan menu spesial ayam pop.
Pagi setelah istirahat di Bukittinggi, kami langsung bergegas menuju Lembah Harau dan dalam perjalanan, kami mampir ke jam Gadang
Selain Jam Gadang, sebenarnya ada beberapa objek wisata yang ada di Bukit Tinggih, seperti Goa Jepang dan lainnya, hanya saja waktu kami yang sangat terbatas, sehingga kami hanya singgah di Jsm Gadang saja untuk jalan-jalan sebentar diantara kerumunan warga local dan para wisatawan lainnya dan di jam gadang ini juga saya cuman sebentar sekali, karena kami harus bergegas menuju ke destenasi berikutnya.
Lembah Harau, sungguh keajaiban alam yang diciptakan Tuhan sebagai pertanda bahwa Tuhan maha Kuasa dan maha pemura, dengan segala kemurahannya, tuhan menciptakan jajaran bukit denganpemandangan indah bernama Lembah Harau.
Lembah Harau merupakan lembah yang subur terletak di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Tempat ini dikelilingi batu granit terjal berwarna-warni dengan ketinggian 100 sampai 500 meter.
Suasananya segar dengan berbagai macam tumbuhan dan bebatuhan raksasa. bersepeda merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan di Lembah harau karena mempunyai nilai petualangan yang sangat mengagumkan.
Belum lagi tempatnya dilalui beberapa buah sungai yang jernih dan beberapa air terjun yang membuat kita benar-benar merasakan suasana segar
Dilembah Harau ini kami berpetualang dan menjelajah kebanyak tempat meskipun tidak ke semua tempat. Tiada kata lain selain indah, indah dan sunggu indah
Tak terasa sudah dua hari di Lembah Harau dan terasa begitu kurang, tapi mau tidak mau kami harus berangkat ke Air manis Kota Padang. Dada semakin berdebar-debar “ada destinasi yang menakjubkan apalagi di padang” fikirku didalam hati
Perjalan ke padang sedikit sedih, karena saya begitu kurang puas menikmati Lembah Harau, tapi kesedihan saya sedikit terobati dengan melihat berbagai macam pemandangan indah, bahkan kami sempat beberapa kali berhenti untuk memotret-motret pemandangan Sumatera Barat diantaranya Kelok Sembilan.
Bangunan megah arcitektur di Sumatera Barat
Saat dalam perjalanan Menuju ke Kota Padang, kita sempat beristirahat disamping jalan dan aq iseng ngambil foto-foto menarik jreng-jreeeeeng foto kerbau hehehehe
Perjalannanlanjut lagi ke Istana Pagaruyung, kebetulan suasana di Istana Pagaruyung ramai sekali karena ada acara, dan istananya sungguh megah
Sesampainya di kota Padang, kami tidak langsung ke villa air manis, kita mampir di sate padang Nira, dan sumpah, memang gak rugi mampir di warung ini, satenya enak dan gurih, serta racikan bumbunya pas. Perjalanan kami mulai lagi tapi tidak langsung ke Villa Air Manis, melainkan kami tergoda oleh cerita semerbak harumnya durian Sumatera Barat, maka kami mampir mencari durian dan sungguh tidak saya sangka kalo durian Sumatera Barat begitu manis dan lezat hemmmmmmm “Memang Tuhan menciptakan durian untuk kebahagiaan umat manusia” belum lagi ditambah ketan dan semakin dasyat sehingga malam itu kami bisa ditur pulas dan mimpi indah.
Hari terakir kami di Sumatera Barat dengan perjalanan Island Hopping menuju pulau-pulau indah di kecamatan Bungus Teluk Kabung, kota Padang. Tujuan kita adalah pulau sekuai, tapi kami beberapa kali mampir di beberapa pulau karena selain pulau dikuai banyak pulau-pulau yang berdekatan yang sangat indah, meskipun tidak semua pulau kami singgahin karena alasan waktu. Pulau yang pertama kali kami singgahin adalah pulau Pasumpahan, dengan air yang jerni dan beberapa prahu tradisiobnal nelayan bertengger untuk membetulkan jaring.
selanjutnya kami berhenti disebuah pulau yang saya lupa menanyakan nama pulaunya, yang saya tau disana banyak buah kelapa. Dan disana pula kami makan siang dengan makanan sari laut dan bumbu khas Sumatera Barat, kegiatan kami isi dengan renang, mengambil foto dan video.
Balik lagi ke Puncak Air Manise, mendaki sampai puncak dan dari puncak melihat pantai malinkundang, dengan memakai peralatan lengkap Paragliding, kami satu persatu meloncat di temani pemandu paragliding.
melompat dari ketinggian menujuh ke bawah dan teriak KEEEEREEEENNNNNNN
Nanti ke Sumatera Barat lagi Aaaahhhh
No comments:
Post a Comment