Saturday, October 11, 2014
Gowes Keliling Desa Wisata Sekitar Candi Borobudur
Kristianto Purnomo-Fikria HidayatLanskap Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, difoto dari udara, Sabtu (28/6/2014). Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.
MAGELANG, KOMPAS.com - Sepeda santai dengan tema "Borobudur untuk Semua" mengajak komunitas pecinta olahraga bersepeda, wisatawan, dan masyarakat umum berkeliling desa wisata di sekitar Candi Borobudur.
"Peserta funbike diajak keliling desa di sekitar Borobudur dengan harapan suatu saat nanti dapat menyuguhkan inspirasi untuk mengembangkan kegiatan wisata pedesaan," kata Ketua Panitia Funbike Borobudur, Aryono Hendro Malyanto di Magelang, Jumat (10/10/2014).
Sepeda gembira dalam rangka memperingati 200 tahun penemuan CandiBorobudur ini diselenggarakan PT Taman Wisata Candi BorobudurPrambanan dan Ratu Boko bekerja sama dengan Balai KonservasiBorobudur.
Aryono mengatakan funbike yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu (12/10/2014) ditargetkan diikuti kurang lebih 10.000 peserta dari wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menurut Aryono, kegiatan olahraga sambil berwisata ini dimulai pukul 06.30 WIB dengan mengambil start dan finish di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur. "Rute funbike menempuh jarak sepanjang 15 kilometer dengan melewati jalan-jalan perdesaan di kawasan Borobudur," katanya.
KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYATKapal Borobudur adalah kapal layar kayu bercadik ganda yang digambarkan dalam beberapa relief Candi Borobudur.
Para ara peserta diharapkan dapat mengenal desa-desa di sekitarBorobudur dengan berbagai potensi yang ada dan apabila dikelola dengan baik akan menjadi daya tarik wisata sebagai pendukung kegiatan pariwisataBorobudur.
Biaya pendaftaran funbike sebesar Rp 30.000 dengan fasilitas kaus, snack, asuransi, dan akses masuk Candi Borobudur secara gratis. Masyarakat diharapkan mengetahui bahwa Candi Borobudur merupakan peninggalan nenek moyang yang patut dihargai dan dilestarikan setelah ditemukan 200 tahun lalu.
Melalui penemuan candi ini, tambah Aryono, bangsa Indonesia bisa belajar banyak tentang Candi Borobudur baik dari segi sejarah maupun teknik bangunan, serta makna yang terkandung dalam relief dinding CandiBorobudur dari tataran Kamadatu, Rupadatu, dan Arupadatu.
Editor: I Made Asdhiana
Sumber: Antara
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment