Thursday, October 23, 2014
Berkat Media Sosial, Destinasi Wisata Banyuwangi Kian Diminati
Keindahan Pantai Pulau Merah di Banyuwangi (sumber: Istimewa)
Banyuwangi - Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menyatakan, jejaring media sosial seperti Twitter, Facebook, Path, dan Instagram memberi dampak yang signifikan terhadap perkembangan pariwisata Banyuwangi. Terbukti, sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, makin banyak dikunjungi wisatawan. Salah satu faktor pengungkitnya, kata dia, terutama berkat tren'selfie' (foto diri yang diambil diri sendiri).
"Banyak yang berkunjung ke destinasi wisata Banyuwangi seperti Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, Plengkung, Pulau Tabuhan, dan Teluk Hijau. Mereka 'selfie' di sana lalu di-upload di media sosial. Teman atau follower-nya ikut lihat dan tertarik datang ke Banyuwangi. Pernah saya jumpa wisatawan dari Singapura yang datang ke Kawah Ijen dan Pantai Pulau Merah. Ternyata mereka tahu destinasi wisata itu dari foto di Instagram temannya yang sudah pernah ke Banyuwangi," ujar Anas di sela-sela pelaksanaan International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI), Sabtu (18/10).
Selain tempat wisata, kuliner khas Banyuwangi juga diminati berkat banyaknya masyarakat yang berfoto ria di media sosial sesaat sebelum menikmati kuliner Banyuwangi, seperti rujak soto, nasi tempong, maupun pecel rawon.
"Sekarang ini orang selfie bukan hanya pas makan burger, steak, atau pizza. Justru mereka merasa keren selfie saat makan kuliner khas nusantara seperti yang ada di Banyuwangi," kata bupati berusia 41 tahun ini.
Anas mengatakan, dengan jumlah pengguna Twitter di Indonesia yang mencapai sekitar 20 juta, Facebook sebanyak 69 juta pengguna, atau Path lebih dari 4 juta pengguna, jejaring media sosial mampu menciptakan perbincangan positif tentang pariwisata Banyuwangi.
"Kami ingin membangun conversation positif tentang pariwisata Banyuwangi, termasuk dari event-event yang kami gelar seperti balap sepeda, selancar, karnaval etnik, atau jazz pantai yang semuanya masuk rangkaian Banyuwangi Festival," papar Anas.
Dirinya menyadari, era pemasaran saat ini sudah sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, khususnya internet. Karena itulah, model pemasaran wisata Banyuwangi juga mulai banyak mengandalkan instrumen teknologi informasi. Pemkab Banyuwangi juga telah meluncurkan aplikasi wisata berbasis Android yang diberi nama "Banyuwangi Tourism".
Aplikasi itu memuat beragam informasi, mulai kalender wisata, restoran dan pusat kuliner, penginapan, kontak pemandu wisata, peta wisata, sampai alamat dan nomor telepon penting yang sewaktu-waktu mungkin dibutuhkan wisatawan, seperti kantor polisi, puskesmas, serta rumah sakit.
Tentu saja, sambung Anas, model pemasaran lain seperti bekerja sama dengan agen perjalanan juga ikut menunjang bergairahnya pariwisata di Banyuwangi. Demikian pula pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata juga dilakukan. Kehadiran bandara yang diterbangi Garuda Indonesia dan Wings Air setiap hari juga memudahkan wisatawan untuk berkunjung. Berkat sejumlah strategi itulah, kunjungan wisatawan di Banyuwangi terus meningkat.
"Tahun ini kami targetkan wisatawan lokal tembus 3 juta orang, naik sekitar 200 persen dibanding tahun lalu. Sedangkan wisatawan asing bisa mencapai sekitar 23.000 orang, naik lebih dari 100 persen dibanding tahun lalu. Ini nantinya berdasarkan data tiket di destinasi wisata dan kunjungan hotel," kata dia.
Labels:
Banyuwangi,
Selfie,
Social Media
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment