Pariwisata Indonesia memang tidak perlu diragukan lagi, keindahan alamnya menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan diseluruh belahan dunia. Tidak hanya keindahan alamnya saja, kebudayaan dan tradisi yang terus terjaga hingga kini menjadi kan Indonesia sangat kaya dan bahkan dijadikan sebagai warisan budaya dunia yang harus dijaga dan terus dilestarikan.
Pulau yang satu ini menjadi salah satu pulau yang tidak boleh terlewatkan bila datang atau sedang mengunjungi Sulawesi. Pulau Maratua berada di posisi terluar Indonesia, yaitu di Laut Sulawesi yang berbatasan dengan negara Malaysia dan Filipina. Kepulauan Derawan merupakan kawasan Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle) dan di Pulau Maratua sendiri berdiam potensi wisata bahari yang telah popular di dunia.
Terbentang alam tropis yang indah, hutan bakau, padang lamun, dan lainnya. Pulau cantik ini juga memiliki garis pantai yang eksotis berpasir putih bersih. Garis pantai Maratua merupakan salah satu lokasi bertelur penyu hijau yang paling besar di Indonesia. Sementara di taman bawah lautnya, tersimpan keanekaragaman hayati laut yang tinggi, yaitu beragam jenis terumbu karang penuh warna, beragam jenis ikan, penyu hijau, pari manta, dan biota laut lainnya.
Terdapat pula 21 tempat penyelaman di sekitar Pulau Maratua yang apabila terlihat di peta bentuknya serupa huruf “U” namun dengan posisi nyaris terbalik. Dengan segala kekayaan dan keindahannya tidaklah mengherankan apabila Pulau Maratua disebut-sebut sebagai paradise island. Sebagian besar penduduk yang bermukim di Maratua adalah suku Bajo yang mata pencaharian utamanya sebagai nelayan.
Snorkeling dan diving adalah kegiatan kitalan yang dapat Kita lakukan saat menjejakkan kaki di keindahan Pulau Maratua. Untuk mendukung kegiatan penjelajahan alam bawah laut yang menakjubkan tersebut, tersedia beberapa jasadive operator yang akan menyewakan perlengkapan diving dan snorkeling.
Hanya dengan menyelam sekira lima meter, keindahan bawah laut tersebut sudah dapat dinikmati. Terdapat beraneka ragam biota laut yang menghuni taman bawah laut sekitar Pulau Maratua, diantaranya cumi-cumi (cuttlefish), lobster, ikan pipa (ghostpipe fish), gurita(bluering octopus), nudibranchs, kuda laut (pigmy seahorses), belut pita (ribbon eels) dan ikan skorpion (scorpionfishes), barracuda, hiu (white tip sharks dan hammerhead sharks), serta masih banyak lagi lainnya.
Meski terbilang pulau kecil, Pulau Maratua memiliki sekira 21 titik penyelaman yang sudah terkenal di kalangan penyelam. Masing-masing titik menawarkan pengalaman, keindahan, dan keanekaragaman hayati yang berbeda-beda. Titik penyelaman tersebut di antaranya adalah: Maratua Reef, Fusilier Paradise, Mid Reef, Batfish Alley, Turtle Traffic, Lumanlang, Divers Delight, Turtle Parade, Small Fish Country, Big Fish Country, Leo Point, Midnight Snapper Run, Sea Wall Garden, Sea Wall, Second Channel Shark City, dan lainnya.
Titik penyelaman Big Fish Country terletak di antara Pulau Maratua dan Nabucco, adalah tempat penyelaman untuk menyaksikan hiu. Akan tetapi, untuk dapat menyelam di titik ini, Kita harus sudah mengantungi deep dive (advance) license mengingat arus di titik ini terbilang kuat.
Turtle Traffic adalah titik penyelaman yang dipenuhi oleh penyu hijau. Hewan yang usianya mencapai ratusan tahun ini terlihat banyak berenang di kedalaman laut Maratua sambil mencari makanan. Maratua memang merupakan salah satu kawasan di Indonesia yang menjadi favorit penyu untuk bertelur dan mencari makan. Dari banyaknya jumlah penyu yang singgah ke pulau ini, Maratua bahkan disebut-sebut sebagai Turtle Capital of Indonesia.
Setelah puas seharian menjelajahi keindahan bawah laut Maratua, duduk bersantai di tepi pantai Maratua yang indah tentu menyenangkan dan merelaksasi. Ditambah lagi, keindahan Matahari tenggelamnya juga menjadi atraksi alam yang patut dinanti. Mengabadikan Matahari tenggelam juga hendaknya tidak dilewatkan.
Mengabadikan bawah laut adalah juga kegiatan yang menarik dilakukan saat menyelami kayanya laut Maratua. Objek fotografi seolah tak habis-habisnya mulai dari beragam terumbu karang penuh warna, ikan hiu dan ikan besar lainnya, ikan-ikan karang, dan ragam biota laut lainnya. Penggemar makrofotografi juga tak akan kehabisan objek yang memenuhi taman bawah laut Maratua.
Untuk mengenal dan menyaksikan dari dekat kehidupan masyarakat lokal, Kita dapat mengunjungi desa-desa nelayan di pulau ini. Terdapat 4 desa yang mayoritas penduduknya adalah masyarakat suku Bajo. Mengenal kehidupan tradisional masyarakat nelayan suatu tempat dapat juga menjadi pengalaman wisata yang penuh kesan.
No comments:
Post a Comment