Thursday, August 6, 2015

Libur lebaran di pantai Lariti


hari libur adalah waktu yang paling ditunggu oleh setiap orang, apalagi masih dalam suasana lebaran seperti saat sekarang ini, hari kemenangan untuk umat muslim diseluruh dunia dimana semua berbaur dalam suasana ceria dan bahagia, bertemu dengan sanak saudara dikampung halaman, yahh momen yang paling ditunggu tentunya setelah sebulan penuh kita telah melatih diri dengan berpuasa, alhamdulillah juga tahun ini waktu liburan lumayan panjang sehingga banyak waktu untuk bersilaturrahim, waktu libur yang panjang juga dimanfaatkan oleh teman-teman mahasiswa yang masih menuntut ilmu keluar daerah Bima untuk kembali ke kampung halaman berlebaran bersama keluarga. Melihat momen tersebut teman-teman wisata Bima berencana mengadakan trip untuk mengisi libur lebaran sekaligus mengajak teman-teman yang baru pulang mudik tersebut.

Untuk berlangsungnya rencana kami tersebut maka kami perlu mengadakan pertemuan mempersiapkan apa saja yang kami perlukan, beberapa kali kami melakukan pertemuan dan membahas diantaranya menentukan waktu/tanggal trip, lokasi/tempat, waktu perjalanan, biaya konsumsi, sampai pada ide mengajak station tv lokal yaitu Bima TV! Dan alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar termasuk mengajak teman-teman dari Bima TV untuk ngetrip bersama. Dan lokasi wisata yang kami pilih adalah pantai lariti yang berada di Desa Soro, Kec. Lambu Sape, kenapa Pantai Lariti..? hmm..baca terus saja yaaa...
hari Sabtu tanggal 2 Agustus menjadi waktu pilihan kami, mempertimbangkan untuk sebagian teman yang kerja dihari senin agar bisa beristirahat dihari minggunya dan lokasi star dikantor BimaTV dijalan Gajah Mada No.22, kami berangkat pukul 10.00 pagi dan langsung menuju ke arah Sape, untuk sampai ke Sape memakan waktu sekitar 1 jam namun untuk sampai ke lokasi pantainya, kita harus kembali berkendara dan memasuki perkampungan warga dengan kondisi jalan tanah (belum diaspal) dan berkerikil, jarak tempuh dari jalur utama ke pantai tidak begitu jauh namun karena jalan untuk akses masuk kesana tidak memadai membuat kita harus menurunkan kecepatan kendaraan.

Setelah kurang lebih 15 menit melewati bagian jeleknya perjalanan, kamipun sampai pada pukul 11.20, kesan pertama saat memasuki lokasi pantai ini adalah tersembunyi...yahh, karena saat memasuki perkampungan warga sama sekali tidak ada suasana pantainya yang ada hanya ladang sawah, kebun dan bukit yang gersang, namun setelah melewati itu semua hawa sejuk seakan menyambut kedatangan orang-orang yang berkunjung ke pantai ini dengan pemandangan birunya  laut serta bukit-bukit yang berbaris disekitarnya.


Sebelumnya banyak teman-teman yang merekomendasikan untuk pergi ke pantai Lariti ini, selain pemandangan dan pasir putihnya yang indah juga keunikan dari pantai ini adalah pada saat surutnya air laut. terdapat pasir yang membentang dari pinggir pantai yang mengarah ke pulau kecil yang berada didepannya, pasir ini muncul ketika air lautnya surut dan momen tersebutlah yang menjadi daya tarik dari pantai Lariti ini karena kita bisa jalan melalui pasir tersebut sampai ke pulau di depan pantai, ini yang membuat kami memilih pantai Lariti menjadi tujuan kali ini.

Sayangnya waktu kami sampai, air mulai pasang sehingga sedikit menutupi permukaan pasir tersebut, namun masih aman untuk dilalui dan banyak orang yang melewatinya menuju ke pulau. suasana pantai ini sangat nyaman dengan ombaknya yang relatif kecil, banyak orang yang mandi atau sekedar membasahi kaki berjalan ditepi pantai menikmati sejuknya angin laut ada juga yang hanya duduk sambil menyiapkan makanan untuk makan siang. 

Sekitar pukul 13.30 kami menyantap makan siang kami, agak telat memang karena kami masak dalam jumlah besar, mengingat rombongan kami yang berjumlah 20 orang dan usai santap siang barulah kami mandi dan tentunya tujuan utamanya adalah sampai ke pulau seberang dengan melewati pasirnya! Sebelum menyebrang hal utama yang perlu kita amati adalah ketinggian air dengan melihat lintasan pasirnya jika warna pasir sudah tidak nampak sebaiknya jangan memaksakan khawatir pada saat menyebrang kita tidak berada pada jalur aman karena pandangan yang terbatas, karena lintasan pasir dan ketinggian air saat itu masih terbilang aman kamipun bisa melaluinya dan sampai di pulau. Di pulau kecil ini hanya ada semak belukar dan bebatuan karang, tapi dari sini kita bisa melihat ke sekeliling terdapat gugusan pulau-pulau kecil disekitarnya, banyak orang berfoto-foto mengabadikan momen dipulau ini dengan menjadikan gugusan pulau kecil lainya sebagai latar.


Setelah puas mandi dan berexplorasi pada pukul 16.30 kamipun bersiap-siap membereskan perlengkapan untuk pulang, tidak lupa membersihkan sisa-sisa makanan dan sampah yang kami bawa untuk dibakar agar tidak kembali berserakan, kami juga sempatkan diri untuk foto bersama di pantai dengan latar pulau kecil pantai Lariti yang menjadi ciri khasnya, setelah foto bersama kamipun beranjak dari Pantai Lariti dan perlahan senja datang dan matahari mulai bersembunyi dibalik pegunungan mengiringi perjalanan pulang kami dengan membawa kenangan dan tentunya harapan semoga tempat ini suatu saat bisa menjadi kebanggaan masyarakat Bima juga harapan kepada Pemerintah Kabupaten Bima supaya bisa membangun fasilitas umum dilokasi wisata ini agar memudahkan orang-orang yang datang berkunjung. Dan terima kasih kami ucapkan buat semua teman-teman yang sudah ngetrip bareng Wisata Bima, juga buat Bima TV yang sudah meliput kegiatan kami (Komunitas Wisata Bima) semoga dilain waktu kita bisa berkumpul lagi.



No comments:

Post a Comment