Monday, May 11, 2015

Ginkgo Biloba, Tumbuhan Tertua di Dunia

ginkgo biloba
Ginkgo Biloba bukanlah tanaman yang biasa dijumpai di Indonesia, tanaman ini diyakini berasal dari China sejak 5.000 tahun yang lalu. Nama Ginkgo merupakan ejaan cara jepang dari bahasa Cina. Ginkyo atau yin kuo yang arti harfiahnya buah aprikot perak. Disebut demikian karena buah tanaman ini putih mengkilap seperti perak, mirip dengan buah aprikot kecil ketika masak.

Nama Ginkgo pertama kali diperkenalkan oleh Engelbert Kaempler, seorang botanis asal Jerman pada tahun 1712. Kaempler menemukan tanaman ini di Jepang pada tahun 1690 saat dia bertugas sebagai dokter di wilayah kolonial Belanda di Hindia Timur. Kaempler kemudian membawa tanaman ini ke Belanda pada tahun 1727. Ia menanamnya di Kebun Raya Utrecht, Belanda. Tahun 1754 tumbuhan unik ini juga diperkenalkan Ke Inggris. Sejak itulah Eropa mengenal tanaman yang diyakini merupakan tumbuhan tertua di dunia yang masih bertahan hidup hingga kini.

Sebagai "fosil hidup" pohon ginkgo bisa berumur sangat panjang. Yang tertua ditemukan di China. Bisa menebak berapa umurnya? wow 3.500 tahun! sekitar 10% pohon ginkgo yang berada di Cagar Alam Tianmu shan, China berumur lebih dari 1.000 tahun.

Di hutan-hutan tua di Cina, pohon ginkgo dewasa tingginya bisa mencapai puluhan meter, dengan diameter batang ratusan cm. Pohon terbesar tercatat ditemukan di Guizhou, Cina. Tingginya mencapai 40 m dengan diameter 471 cm alias hampir mencapai 5 meter. Di Dabao, Gansu, Cina tercatat ditemukan pohon ginkgo dengan tinggi 60 m dengan diameter 286 cm.

Di Korea Selatan ditemukan pohon ginkgo setinggi 36 m dengan diameter 457 cm. Di Amerika serikat, pohon ginkgo terbesar bisa ditemukan di Pierre Arboretum (Longwood Garden). Pohon yang ditanam pada tahun 1789 ini tingginya 32 meter dan diameternya batangnya 300 cm.

Ginkgo berkembang biak lewat biji, stek batang dan okulasi. Di alam ginkgo berkembang biak lewat biji. Secara alami anak pohon ginkgo biloba jarang terdapat di sekitar induknya. Fenomena ini karena banyak satwa liar yang menyukai biji ginkgo dan membawanya ketempat yang jauh dari induknya. Penggemar biji ginkgo sangat beragam, mulai dari golongan burung sampai tikus. Banyaknya penyebar biji inilah yang menjadi salah satu faktor tanaman ini masih dapat bertahan hidup hingga kini.

Pertumbuhan tanaman ginkgo tergolong sangat lambat. Biasanya memerlukan waktu 10-12 tahun untuk mencapai tinggi 6 m. Untuk membentuk kanopi daun yang membundar, diperlukan waktu kurang lebih 20 tahun. Setelah berumur 20-35 tahun, tanaman ini baru dapat menghasilkan buah.

Meskipun tanaman ini terbukti sanggup bertahan hidup ribuan tahun, bukan berarti keberadaannya sama sekali tidak terancam. Sekarang, seiring perkembangan zaman, satwa-satwa penyebar biji ginkgo mulai terdesak. Padahal perkembangbiakan tanaman ini sangat dipengaruhi oleh satwa-satwa itu. Kalau satwa-satwa itu terancam, otomatis keberadaan ginkgo biloba juga terancam. Sampai kapan tanaman purba ini dapat bertahan di Bumi? waktu yang akan membuktikan.

Sumber : Intisari

No comments:

Post a Comment