Tuesday, March 24, 2015

Selayang Pandang Kota Daeng



Malino adalah suatu dataran tinggi yang terletak di kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Suatu kelurahan yang masih termasuk lingkup kecamatan Tinggimoncong dan terletak ± 84 km dari kota Makassar. Menempuh waktu kurang lebih 2 jam perjalanan dari kota Hasanudin.

Akses menuju wisata alam ini, sekarang sudah terbilang nyaman. Sebagian besar jalanan menuju wisata alam ini sudah terkelola dengan baik. Jalan sudah di beton, di aspal, mulus meskipun sedikit berlubang karena ulah dari truk-truk besar pengangkut pasir dan batu. Betul memang, di daerah sebelum malino, terdapat tambang pasir. Jadi, banyak truk-truk besar melintasi jalan poros malino.

Dengan dinginnya yang khas, tak perlu lagi lah untuk menyalakan AC dalam mobil sewaktu dalam perjalanan. Hawa gunung yang sejuk mengikis kepenatan hidup. Berjejer rapi barisan gunung, terbentang hijau paparan flora, serta terhias apik kumpulan macam warna bunga menjadikan malino sebagai alternatif liburan keluarga, kekasih, maupun orang tersayang lainnya.


Sebelum disapa dengan hijaunya warna gunung, kita terlebih dahulu akan menjumpai birunya laut buatan. Terdapat sebuah waduk besar di daerah bili-bili. Waduk yang difungsikan salah satunya untuk pembangkit listrik, menjadi hidangan pembuka malino. Menikmati indahnya sore serta diguyur angin sepoi-sepoi ketinggian, memang maknyus rasanya berada di sana.


Wisata alam malino menyajikan beberapa alternatif tujuan kaki. Seperti hamparan kebun teh yang luas, air terjun 1&2, air terjun takapala, kebun strawberi, arena berkuda, arena Camping bagi yang mengaku pecinta alam, lembah biru, bunker peninggalan Jepang, dan masih banyak lagi yang mungkin belum saya ketahui yang juga memiliki ke-enakan tersendiri. Terlepas dari itu semua, lumayan lah bagi agan-agan yang merasa perlu ketenangan alam, keindahan lukisan sang Maha Indah, serta keagungan sang Penguasa Bumi dan Langit.

Sepulang dari malino, banyak dijajakan aneka oleh-oleh yang disediakan di daerah sekitar pasar sentral. Ada buah markisa dengan rasa khas Sulawesi Selatan, wajik, dodol ketan, tenteng malino, apel, strawberi, aneka sayur segar, dan adapula yang menjual bunga terlarang, yakni edelweis (Anaphalis Javanica). Harga di sana cukup lumayan lah. Bisa juga bernego-nego ria sembari melatih kemampuan berkomunikasi antara lawan bicara. Siapa yang menang maka dia yang untung, siapa yang kalah maka akan beraut masam.


Malino kota Bunga memang betul, disana, di daerah pegunungan dekat kebun teh banyak ku jumpai bunga-bunga menarik. Corak merah, kuning, merah, ungu, biru dan putih tersebar. Bunga-bunga tersebut menjadi penghias malam malino yang dingin, penghias kebun teh yang beraroma terapi alam. 

No comments:

Post a Comment