Saturday, October 11, 2014

Sajian Ikan Bakar ala Pasar Kedonganan


EKA JUNI ARTAWANIkan bakar di Warung Ulam Sari, Jimbaran, Bali.

TAK cukup sampai 10 menit olahan ikan bakar siap disantap hangat-hangat. Berkumpulnya para nelayan, menyaksikan aktivitas para pedagang menjadi bonus pemandangan di sekitar pasar Ikan Kedonganan, Jimbaran, Bali. Di lokasi ini terdapat warung yang memberikan jasa pengolahan hasil laut yang masih berada di kompleks pasar. Aneka hasil laut yang telah dibeli di pasar cukup diserahkan, kemudian langsung diolah sesuai selera.

Warung ini berada tersebar di sekitar Pasar Ikan Kedonganan. Konsep yang ditawarkan dengan metode pengolahan ikan segar yang bisa disantap langsung atau dibawa pulang. Pengelola warung menyediakan tempat serta racikan bumbu khas yang mampu menggugah selera.



EKA JUNI ARTAWANPasar Ikan Kedonganan di Jimbaran, Bali.

Asap tebal dengan aroma ikan bakar yang gurih menjadi ciri khusus. Suasana ini mampu menghentikan langkah siapa saja dalam sekejap. Aroma gurih yang berasal dari proses pemanggangan menyengat bisa melengkapi kunjungan anda di areal pasar ikan yang tersohor di Jimbaran.

Satu di antara sekian warung yang memiliki konsep melayani ikan bakar adalah Warung Ulam Sari. Lokasinya mudah ditemui, hanya berjarak 5 meter sebelah timur kompleks Pasar Ikan Kedonganan. Warung ini menyediakan jasa mengolah hasil laut, mulai dari ikan bakar, ikan goreng, sop ikan, sampai olahan pepes.


EKA JUNI ARTAWANPetugas mengolesi minyak ke permukaan ikan yang dibakar di Warung Ulam Sari, Jimbaran, Bali.

Tentunya ikan–ikan ini kebanyakan berasal dalam pasar yang berada beberapa langkah dari tempat pengolahan ikan segar. "Karena berdampingan inilah, kami menyediakan jasa mengolah ikan segar," kata Ketut Sukadana, pemilik warung.

Menurut Ketut, warungnya menyediakan bumbu utama dengan cita rasa khas ikan bakar. Ikan segar yang sudah dibersihkan diolah menggunakan dua jenis bumbu pendukung, yaitu bumbu garlic dan sambal rasa. Kedua bumbu tersebut merupakan bumbu utama berbahan dasar minyak, sambal khas bali, dan madu. "Bumbu rasa adalah sambal bali yang paling komplet, mampu menciptakan rasa gurih," kata Ketut Sudana.


EKA JUNI ARTAWANPengunjung Pasar Ikan Kedonganan, Jimbaran, Bali.

Ikan dalam proses pembakarannya juga tidak lepas dari racikan bumbu oles. Dengan demikian ikan yang dibakar rasanya seperti menyatu dari racikan bumbu ketika proses pembakaran berlangsung. Bumbu oles memiliki ciri sedikit minyak dan berwarna kemerahan.

Secara umum, proses pematangan hampir sama dengan proses pemanggangan pada umumnya, yakni ikan dipanggang di atas alat berbahan besi dengan kayu arang sebagai media proses pembakaran.

Setelah beberapa menit, ikan siap dihidangkan ditemani sajian pendamping, sepiring nasi, sayur pelecing dipadu dengan sambal tomat, dan sambal matah (sambal mentah).



EKA JUNI ARTAWANWisatawan di Pasar Ikan Kedonganan, Jimbaran, Bali.

Sementara untuk pesanan yang dibawa pulang akan dilengkapi dengan sambal pendamping, seperti sambal oles, sambal tomat, dan sambal matah. Mengingat dipandang cukup praktis, banyak pembeli ikan dipasar membakar ikan langsung untuk dibawa pulang dan barang tentu tidak susah lagi mengolah di rumah.

Ikan yang dibakar bervariatif, mulai ikan kakap, snaper, dan kerapu. Tentunya semua ikan dalam keadaan segar yang didapat langsung dari dalam pasar. Sebagai jasa pengolahan ikan, pembeli cukup membayar Rp 15.000 per kilogram untuk bergai jenis ikan. Harga tersebut diluar dari sajian nasi, sayur pelecing, dan sudah termasuk sambal dalam satu paket.



EKA JUNI ARTAWANAneka jenis seafood dipanggang setelah dibeli dari Pasar Ikan Kedonganan, Jimbaran, Bali.

Sajian ini bisa melengkapi kunjungan Anda ke Pasar Ikan Kedonganan. Paket wisata ini menampilkan keindahan pantai dengan deretan kafe seafood yang ada di sepanjang Jimbaran berpadu menjadi satu kesatuan yang utuh yang letaknya tidak jauh dari Bandara I Gusti Ngurah Rai. (Eka Juni Artawan)

Editor: I Made Asdhiana

No comments:

Post a Comment