Wednesday, March 12, 2014

13 Tempat Wisata di Solo yang Patut Dikunjungi

13 Tempat Wisata di Solo yang Patut Dikunjungi

1. Keraton Surakarta Hadiningrat


Keraton Surakarta hadiningrat - solo

Keraton Surakarta Hadiningrat adalah kraton peninggalan kerajaan Mataram islam yang menjadi saksi sejarah perkembangan kota Surakarta. Dengan arsitektur Jawa asli yang sudah di pengaaruhi system Barat, Bangunan ini tampak megah walaupun masih menampilkan ciri dari Solo itu sendiri.
Keraton Surakarta atau nama resminya Keraton Surakarta Hadiningrat, merupakan sebuah tempat bersejarah yang tidak boleh dilewatkan ketika berkunjung di Solo.

Dibangun secara bertahap oleh Sunan Paku Buwono II pada tahun 1744, menjadikan Keraton Surakarta Hadiningrat menjadi tempat yang eksotis yang menyimpan banyak nilai sejarah. Secara fisik Keraton Surakarta memiliki banyak kesamaan dengan Keraton Yogyakarta dikarenakan salah satu arsiteknya yaitu Pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengkubuwana I, yang menjadi arsitek utama Kraton Yogyakarta. Keraton Surakarta terletak tepat di pusat kota, berdekatan dengan beberapa landmark kota Solo, seperti Balai Kota, Pasar Klewer dan Pasar Gede. Beragam saranin - Kana transportasi bisa di gunakan untuk meninjau lokasi seperti becak dan andong.

Harga tiket masuk :
    • Wisatawan Domestik: Rp 10.000,-
    • Domestik Rombongan: Rp 8.000.-
    • Wisatawan Asing: Rp 15.000.-
    • Ijin Foto/ Kamera: Rp 3.500.-
Jam Buka:
    • Senin - Kamis: 09.00 -14.00 wib
    • Sabtu - Minggu: 09.00 - 15.00 wib
    • Jumat: Tutup

2. Pasar Klewer



Pasar Klewer adalah pasar batik terbesar di Indonesia, jadi sangat disayangkan bila dilewatkan, terutama bagi para pecinta belanja baik sebagai oleh-oleh khas batik khas Solo. Mulai dari batik cap katun seharga belasan ribu, hingga batik tulis sutra seharga jutaan rupiah tersedia disini. Pasar Klewer tidak hanya sebagai pusat perekonomian saja namun juga tujuan wisata belanja.

Pasar klewer dirintis pada masa penjajahan Jepang, dimana banyak penjajakan kain dan pakaian dengan cara digantung di pundak, karena dagangannya menjuntai tidak beraturan atau "kleweran". Dari kata kleweran itu nama Pasar Klewer diambil. Pasar Klewer ini terletakdi sebelah barat gapura Keraton Kasunanan Surakarta dan sebelah selatan Masjid Agung. Selain pedagang kain, disekitar Pasar Klewer juga terdapat penjual makanan yang khas yang juga menjadi tujuan wisata kuliner. Tiket masuk : Gratis (Namanya juga pasar n_n) Jam Buka: 09.00 -16.00 wib

3. Museum Purbakala Sangiran


Sangiran telah ditetapkan UNESCO sebagai salah satu World Heritage Site. Disitus ini ditemukan ribuan fosil yang jumlahnya hampir setengah dari seluruh fosil manusia purba di dunia. Museum ini berada di kawasan Sangiran yang dikenal dengan sebutan "Kubah Sangiran", kawasan ini merupakan lokasi situs yang mengandung banyak fosil mulai fosil manusia purba beserta peralatannya, hewan-hewan purba maupun tumbuh-tumbuhan yang hidup pada masa tersebut. Secara stratigrafis situs ini merupakan situs manusia purba terlengkap di Asia yang kehidupannya dapat dilihat secara berurutan dan tanpa terputus sejak 2 juta tahun yang lalu yaitu sejak Kala Pliosen Akhir hingga akhir Pleistosen Tengah. Ke Sangiran seolah anda dibawa kembali ke masa ribuan tahun lalu.
Harga Tiket Masuk :
    • Wisatawan Domestik : Rp 5.000.- (Rp 3.500.- Wilayah Sangiran + Rp 1.500.- Museum)
    • Wisatawan Asing : Rp 7.500.-
    • Penelitian/ Observasi : Rp 50.000.-
Jam Buka :
    • Selasa - Minggu : 08.00 - 14.30 wib
    • Senin : Tutup

4. Grojogan Sewu Tawangmangu


Tawangmangu menawarkan keindahnya yakni grojogan sewu di lereng gunung Lawu yang sangat menyegarkan jiwa, pemandangan yang indah akan membuat jiwa kita terasa fresh jika mengunjungi Tawangmangu. Tawangmangu terletak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang dapat di tempuh selama satu jam dengan menggunakan kendaraan darat. Sambil menikmati keindahan Tawangmanggu, anda dapat menikmati sate kelinci dan landak, dan juga Tawangmangu merupakan sentra penghasil sayur dan buah .Ada beberapa lokasi yang sering menjadi lokasi tujuan wisatawan domestic maupun mancanegara, baik yang ada di KecamatanTawangmangu sendiri maupun daerah lain di sekitarnya yang dekat dapat diakses dari Tawangmangu, yaitu :
  1. Grojogan Sewu
  2. Air Terjun Pringgodani
  3. Puncak Lawu
  4. Sentra Tanaman Hias (Desa Nglurah)
  5. Bumi perkemahan
  6. Cemara Sewu
  7. Flying Foxwan
Harga Tiket Masuk :
    • Wisatawan Domestik : Rp 6.000.-
    • Wisata Asing : Rp 15.000.-
Jam Buka : 08.00 - 16.00 wib (Buka setiap hari)

5. Candi Prambanan

Prambanan Trimurti.jpg 
Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Ada sebuah legenda yang selalu diceritakan masyarakat Jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung Bondowoso mencintai Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang meminta Bondowoso membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam.

Permintaan itu hampir terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi. Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.

Harga Tiket Masuk :
    • Umum : Rp 30.000.-
    • Anak (3-6th) : Rp 12.500.-
Jam Buka : 08.00 - 17.00 wib (Buka setiap hari)

6. Waduk Gajah Mungkur



Waduk Gajah Mungkur adalah sebuah waduk yang terletak 3 km di selatan Kota kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Perairan danau buatan ini dibuat dengan membendung sungaiterpanjang di pulau Jawa yaitu sungai Bengawan Solo. Mulai dibangun pada akhir tahun 1970-an dan mulai beroperasi pada tahun 1978. Waduk dengan wilayah seluas kurang lebih 8800 ha di 7 kecamatan ini bisa mengairi sawah seluas 23600 ha di daerah Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Sragen. Selain untuk memasok air minum Kota Wonogiri juga menghasilkan listrik dari PLTAsebesar 12,4 MegaWatt.

Untuk membangun waduk ini pemerintah memindahkan penduduk yang tergusur perairan waduk dengan transmigrasi bedol desa ke Sitiung, wilayah Provinsi Sumatera Barat. Waduk ini direncanakan bisa berumur sampai 100 tahun. Namun, sedimentasi yang terjadi menyebabkan umur waduk ini diperkirakan tidak akan lama. Perum Jasa Tirta Bengawan Solo kewalahan untuk melakukan perawatan terhadap Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri yang menjadi tugasnya. Kerusakan daerah aliran sungai (DAS) yang parah menyebabkan sedimentasi waduk sangat tinggiWaduk Gajah Mungkur juga merupakan tempat rekreasi yang sangat indah. Di sini tersedia kapal boat untuk mengelilingi perairan, juga sebagai tempat memancing.

Selain itu dapat pula menikmati olah raga layang gantung (Gantole). Terdapat juga taman rekreasi "Sendang" yang terletak 6 km arah selatan Kota Wonogiri. Pada musim kemarau, debit air waduk akan kecil dan sebagian dari dasar waduk kelihatan. Dasar waduk yang di pinggiran dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk menanami tanaman semusim, seperti jagung.

Harga Tiket Masuk :
    • Hari Biasa : Rp 5.100.-
    • Hari Libur/ Besar/ Minggu : Rp 7.600.-
Jam Buka : 08.00 - 17.00 wib

7. Pura Mangkunegaran



Pura Mangkunegaran didirikan oleh Raden Mas Said yang di kenal sebagai Pangeran Samber Nyawa yang dibangun pada tahun 1757. setelah penandatanganan Perundingan Salatiga pada tanggal 13 Maret. Raden Mas Said kemudian menjadi Pangeran Mangkoe Nagoro I. Istana Mangkunegaran terdiri dari dua bagian utama : pendopo dan dalem yang diapit oleh tempat tinggal keluarga raja. Hal yang menarik adalah keseluruhan istana dibuat dari kayu jati yang bulat/utub.

PENDOPO adalah Joglo dengan empat saka guru (tiang utama) yang digunakan untuk resepsi dan pementasan tari tradisional Jawa. Ada seperangkat gamelan yang dinamai Kyai Kanyut Mesem. Gamelan yang sebagaian besar masih lengkap ini dimainkan pada hari-hari tertentu untuk mengiringi latihan tarian tradisional. Di dalam DALEM terdapat Pringgitan, ruang dimana keluarga menerima pejabat. Ruangan ini juga digunakan untuk mementaskan wayang kulit. Di dalam pringitan, ada beberapa lukisan karya Basuki Abdullah, pelukis kenamaan Solo. Dalem juga digunakan untuk memajang berbagai koleksi barang peninggalan berharga yang bernilai seni dan sejarah yang tinggi.

Terdapat koleksi topeng-topeng tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, kitab-kitab kuno dari jaman Majapahit dan Mataram, koleksi berbagai perhiasan emas dan koleksi beberapa potret Mangkunegoro.Pura Mangkunegaran juga memiliki perpustakaan yang disebut Rekso Pustoko. Koleksi topeng tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Solo, Jogjakarta, Cirebon, Madura dan Bali. Beberapa koleksi topeng dari China. Pengunjung dapat memperoleh berbagai souvenir dan cinderamata di Pare Anom art shop.

Harga Tiket : Rp 5.000.-

Jam Buka :
    • Senin - Sabtu : 09.00 - 14.00 wib
    • Minggu : 09.00 - 13.00 wib

8. Taman Hiburan Rakyat Sriwedari



Jika liburan bersama keluarga dan anak di Sriwedari lah tempat yang cocok karena banyak hiburan buat anak anda. Sejarah singkat, Pakubuwono X pada mulanya membuat Taman Sriwedari sebagai tempat rekreasi dan peristirahatan bagi keluarga kerajaan, terinspirasi mitos tentang keberadaan sebuah taman di surga. Pada awalnya, taman ini terletak di sebuah lokasi yang dinamakan Kebon Rojo atau Taman Raja. Saat ini, taman rekreasi ini mempunyai beberapa fasilitas hiburan baik untuk anak kecil maupun dewasa, restoran-restoran kecil, dan stan penjualan suvenir. Di dalam kompleks taman ini juga terdapat sebuah atraksi yang terkenal yaitu wayang orang. Atraksi ini digelar tiap malam, menampilkan penari wayang orang dan penyanyinya.

Harga Tiket Masuk :
    • Rp 7.000.- THR Sriwedari
    • Rp 3.000.- Gedung Wayang Orang
Jam Buka :
    • 10.00 - 22.00 wib THR Sriwedari (Buka setiap hari)
    • 20.00 - 23.00 wib Gedung Wayang Orang (Hari Minggu Tutup)

9. Museum Radya Pustaka



Untuk melihat benda-benda peninggalan sejarah seperti buku-buku kuno, pusaka adat, wayang kulit maupun arca yang berasal dari jaman Hindu - Budha disinilah tempatnhya. Museum ini merupakan museum yang tertua di Indonesia yang di bangun pada 28 Oktober 1980 oleh Kanjeng Adipati Sosrodiningrat IV, Pepatih Dalem pada masa pemerintahan Paku Buwono IX dan Paku Buwowo X. Museum Radya Pustaka juga memiliki perpust akaan yang menyimpan beraneka buku-buku budaya dan pengetahuan sejarah, seni, dan tradisi serta kesusas traan baik yang di tulis dalam bahasa Jawa Kuno maupun bahasa Belanda.

Harga Tiket Masuk :

    • Anak-anak/ Pelajar : Rp 1.500.-
    • Pengunjung Umum : Rp 2.000.-
    • Wisatawan Asing : Rp 5.000.-
    • Memotret Koleksi : Rp 5.000.-
Jam Buka :
    • Selasa - Minggu : 09.00 - 14.00 (Hari Senin Tutup)

10. Taman Balekambang



Nah ini nih taman kota solo yang patut untuk dicoba, disini selain pemandangannya yang indah dan enak buat refresing ataupun sekedar istirahat dengan biaya masuk ke sini adalah 0 rupiah alias Gratis. Dengan area yang luas dan rindangnya pohon tua dengan ukuran raksasa juga terdapat kolam air yang eksotis, juga terdapat binatang jinak yang di lepaskan sehingga memberikan nuansa yang lebih. Jika taman di luar negri sering kita saksikan puluhan dara yang di lepas bebas di area taman, di Taman Balekambang juga terdapat puluhan dara yang dilepas bebas plus Rusa, Angsa, Kalkun dan beberapa hewan jinak lainnnya.

Taman Balekambang dibangun pada tahun 1921 oleh raja KGPAA Mangkunegara VII untuk para putri raja, GRAy Partini Husein Djayaningrat dan GRAy Partinah Sukanta. Sekarang, patung kedua putri raja tersebut dapat kita saksikan di dalam area taman dengan luas sekitar 9,8 hektar ini. Taman Balekambang ini dibagi menjadi dua, yaitu Partini Tuin dan Partinah Bosch.

Pada tahun ’70-an sampai ’80-an, di Taman Balekambang terdapat gedung yang digunakan sebagai panggung pertunjukan Srimulat yang pada saat itu sedang mengalami masa kejayaan. Bahkan, taman ini juga sempat menjadi lokasi mesum sebelum direvitalisasi seperti sekarang

- Partini Tuin atau Taman Air Partini Di lokasi ini terdapat kolam resapan yang luas dan berfungsi sebagai tempat penampungan air. Ada beberapa permainan wisata air yang dapat digunakan oleh para pengunjung untuk bersenang-senang dan tempat duduk unik berbentuk angsa di pinggir kolam untuk bersantai. Pengunjung juga dapat memberikan makan ikan yang terdapat disana.

- Partinah Bosch atau Hutan Partinah Partinah Bosch merupakan area kebun yang ditanami dengan berbagai tanaman dan pohon-pohon langka. Pohon-pohon tua nan raksasa di sini membuat pemandangan taman menjadi hijau, rindang, dan eksotis. Beberapa pengunjung tampak bersantai di kursi yang disediakan di area taman, duduk di rerumputan bersama keluarga/kekasih, dan beberapa tampak asyik bermain dengan ayam kalkun dan rusa yang dibiarkan lepas di taman Balekambang.

Jika merasa kurang tertantang bermain-main dengan rusa dan ayam kalkun, kita dapat mengunjungi Taman Reptil yang berada di dalam area Taman Balekambang ini. Di taman ini, pengunjung dapat bermain-main dengan ular raksasa, iguana, kelinci anggora, burung rangkong, burung elang, dan beberapa satwa lain. Sedangkan reptil berbisa dan beberapa binatang buas/liar lainnya tetap dikandangkan demi keamanan pengunjung. Pasar Burung Depok dan Pasar Ikan Hias juga sedang dikembangkan sehingga terintegrasi dengan kawasan Taman Balekambang ini.

Harga Tiket Masuk :
    • Gratis (Untuk masuk Taman Balaikambang)
    • Rp 3.000.- (Untuk masuk dan melihat Ketoprak Balekambang)
    • Rp 5.000.- (Untuk ke Taman Reptil)
Jam Buka : 07.00 - 17.00 wib (Buka setiap hari)

11. Taman Satwataru Jurug



Taman Satwataru Jurug terletak di Jl. Ir. Sutami tepi Bengawan Solo. Taman yang dibangun tahun 1975 ini memiliki luas 14 hektar dan merupakan tempat rekreasi bagi keluarga yang menawarkan pemandangan alam yang indah, binatang yang beraneka ragam, sarana permainan anak, tempat bersantai, dll. Di taman ini terdapat pula Monumen Gesang yang dibangun untuk menghormati jasa Bapak Gesang Sang Maestro Keroncong dengan lagu Bengawan Solo-nya, serta Sanggar Gesang yang saat ini digunakan untuk pertunjukan seni musik keroncong. Yang unik di taman ini adalah ada seekor orang utan yang bernama Tori yang mempunyai kebiasaan merokok.

Tori berumur 15 tahun dan sudah 10 tahun menjadi perokok aktif. Tori menjadi perokok karena ulah tidak bertanggung jawab dari pengunjung yang dengan sengaja membuang puntung rokok ke kandang Tori. Sejak itu Tori kecanduan rokok. Saat Tori ingin merokok dia akan mengangkat kedua jari ke mulut dan permintaan ini harus dituruti jika tidak dia akan mengamuk dan melempar semua benda yang ada didekatnya. Kebiasaaan merokok Tori sangat disayangkan karena bisa mengganggu kesehatannya. Untuk itu pihak kebun binatang pun mengajak COP (Centre for Orangutan Protection) untuk ikut serta memantau kesehatan dan kebiasaan Tori agar kebiasaaannya bisa segera dihentikan. Bagaimana, Anda penasaran dengan Tori dan ingin berkenalan dengannya? Ayo kunjungi Taman Jurug saat Anda berada di Solo.

Harga Tiket Masuk :
    • Hari Biasa : Rp 6.000.-
    • Hari Libur : Rp 7.000.-
    • Anak - anak Hari Biasa : Rp 3.000.-
    • Anak - anak Hari Libur : Rp 4.000.-
Jam Buka : 08.00 - 17.00 wib (Buka setiap hari)

12. Jumog "The Lost Paradise"



Berbeda dengan daerah Tawangmangu yang lebih di kembangkan, ait terjun Jumog ini terlihat lebih sederhana karena Jumog belum sepenuhnya di kembangkan, maka tak heran air terjun Jumog tak banyak mendapatkan sentuhan. Air Terjun Jumog tampak lebih sederhana. Air terjunnya pun tidak terlalu tinggi sekitar 30 m, namun tetap memancarkan keindahan khas wisata alam. Konon, setiap pukul sepuluh pagi, muncul pelangi di air terjun ini.

Air Terjun Jumog terletak di desa Berjo, Kecamatan Ngargoyosa, Kabupaten Karanganyar. Jaraknya sekitar 38 km dari kota Solo. Untuk mencapai lokasi ini arahkan kendaraan anda menuju Tawangmangu. Nah setelah pasar Karangpandang di pertigaan ambil jalan kiri. Grojogan Jumog masuk dalam komplek wisata alam Ngargoyoso. Tidak jauh dari Jumog ada Candi Sukuh, Kebun Teh Kemuning, Telaga Madirdo, Air terjun Parang Ijo dan dipuncak bukit kebun teh ada Candi Cetho. Tidak salah kan kalau saya bilang surga wisata alam.

Harga Tiket Masuk :
    • Rp 3.000.- Untuk masuk ke Lokasi
    • Rp 60.000.- PP Untuk naik ojek ke tempat lokasi dan masi bisa ditawar
Jam buka : 08.00 - 17.00 wib

13. Kampung Batik Laweyan



Ingin belanja batik murah dan berkualitas sekaligus dengan wisata sejarah? datanglah ke Kampung laweyan. Sebenarnya Kampung Batik Laweyan sudah terkenal sejak awal kemerdekaan republik ini. Bahkan jauh sebelum itu kampung Laweyan sudah mengukir sejarah dengan munculnya Serikat Dagang Islam ( SDI ) yang dibentuk oleh KH Samanhudi, salah satu saudagar batik terkemuka. Lewat SDI inilah nafas Islam menjadi bagian yang penting dalam perdagangan di Indonesia. Di wilayah ini pula berdiri bangunan Mesjid Laweyan yang konon dibangun pada tahun 1546 Masehi.

Di sini anda dapat layaknya berwisata batik melihat-lihat model batik tradisional hingga modern. Letaknya pun sangat strategis, persis di belakang Mesjid Agung kota Solo. Tempat ini buka dari pagi hingga malam hari, bahkan beberapa butik ada yang buka hingga 24 jam. Jika anda membawa kendaraan, anda dapat memarkirkan kendaraan anda di halaman parkir mesjid Agung Solo. Kemudian anda dapat menyewa jasa becak untuk melakukan “tour” keliling ”showroom” batik di kampung Laweyan. Tukang becak yang mengantar anda ke kampung batik Lawean kadang tidak mematok harga, seringkali mereka bilang “Terserah mbak nya atau mas nya mau ngasih berapa ..”. Biasanya sekali putaran anda dapat memberi Rp 10.000 – Rp. 20.000 tergantung lamanya anda memakai jasa becak.

Menyusuri kampung batik laweyan seperti menyusuri etalase batik dalam skala besar. Rumah-rumah di kampung batik Laweyan berdiri megah dan berukuran besar karena merangkap showroom untuk pembuatan dan penjualan batik. Rumah-rumah di sini bergaya arsitektur eropa, peninggalan zaman kolonial Belanda yang sampai saat ini masih dijaga keaslian bentuknya. Tersedia batik dari harga termurah puluhan ribu rupiah dan termahal bisa mencapai angka jutaan rupiah.

Untuk masalah harga, anda harus pandai-pandai menawar di kampung batik ini. Normalnya, anda bisa mendapatkan harga jauh lebih murah untuk kualitas batik yang sama dibandingkan dengan produk yang dijual di mal. Jika tidak cocok, anda bisa mencoba rumah lainnya. Di sini dijual jenis batik tulis dan cap yang dibuat oleh mesin, jadi jika anda ingin membeli batik tulis, harus benar-benar jeli memilihnya. Mungkin anda bisa mengajak rekan anda yang benar-benar mengerti batik. Untuk harga kaos berbahan katun batik cap termurah biasanya dihargai antara Rp. 15.000 – Rp. 20.000. Begitu juga dengan celana batik. Harga kemeja batik pria berkisar antara RP 40.000 hingga Rp. 500.000, tergantung bahan dan jenis batik (cap atau tulis). Untuk busana batik muslimah, bervariasi mulai dari harga Rp. 90.000. Batik Tulis dihargai lebih mahal dari batik cap karena proses pembuatannya yang lebih sulit.

Pengunjung di sini tidak hanya bisa membeli batik tapi dapat juga menyaksikan cara pembuatan batik tulis, di kampung ini juga dijadikan pusat pembuatan batik tulis. Omset Pedagang batik di Kampung Laweyan ini minimal berkisar antara Rp 500ribu hingga Rp 1juta perhari pada hari biasa, terutama saat weekend. Jika musim lebaran tiba, omset mereka bisa mencapai dua kali lipat sekitar minimal Rp 2 juta per hari. Semua model batik di sini sangat diminiati pengunjung mulai dari blus, baju, kaos, daster dan lain-lain sebagai oleh-oleh khas kota Solo. Jadi jika anda ingin berwisata sekaligus berbelanja batik di kota Solo, di sini merupakan tempat yang tepat.

No comments:

Post a Comment