Tuesday, March 11, 2014

Jalan Jalan ke Cirebon

Akhir Pekan Ini, Yuk Jalan-jalan ke Cirebon!

Rangga Yudhika - d'TravelerBecak dan Stasiun
Becak dan Stasiun
 
detikTravel Community -

Libur akhir pekan ini ayo jalan-jalan ke Cirebon. Ada banyak cerita yang bisa Anda dapatkan, mulai dari wisata kuliner, jalan-jalan malam sampai mencari penginapan, semuanya seru!

Memasuki Kota Cirebon sama artinya dengan masuk ke satu kota yang cukup asing bagi saya. Dari mulai sejarahnya, makanannya hingga objek wisatanya, belum ada yang pernah saya cari tahu sebelumnya.

Stasiun yang begitu tua namun berdiri megah sejak tahun 1911 seperti menyambut kami di kota yang sering disebut Kota Udang ini. Tidak heran jika udang memang menjadi primadona. Gambar atau simbol udang pun dipakai sebagai logo Kota Cirebon.

Deretan rumah makan di depan stasiun yang menawarkan menu empal gentong cukup menggoda saya dan @stefansantoso. Namun niat mencicipi kuliner kota ini harus kami urungkan.

Maklum kami harus melanjutkan perjalanan untuk mencari penginapan. Sambil berjalan kaki menggendong backpack, kami menikmati suasana kota yang jauh berbeda dengan Jakarta yang kami lihat empat jam sebelumnya.



Memilih Penginapan Model Jawa

Di tengah panas yang cukup terik, beberapa kali tawaran abang becak sempat menggoda kami untuk menyerah. Setelah memasuki beberapa hotel terdekat dan belum cocok juga, akhirnya kami beristirahat sejenak menikmati es teh manis di warteg.

Jika bagi orang luar negeri, restoran cepat saji membuat mereka terasa seperti di rumah sendiri. Sedangkan warteg adalah tempat makan yang membuat saya merasa seperti di kota sendiri.

Selain tersebar di berbagai tempat di Indonesia, warteg yang rasa masakannya hampir sama ini juga selalu menjadi penyelamat urusan dompet. Segelas es teh manis yang sangat Jawa ini juga terasa begitu nikmat.

Hebatnya Kota Cirebon, meski sudah mulai berdiri hotel-hotel dengan model bangunan megah, sebagian besar penginapan yang ada di Jl Siliwangi masih berdiri di atas bangunan asli.

Seperti yang sering kita alami dalam hidup, pilihan hotel akhirnya jatuh pada hotel yang kami lihat pertama kali. Penginapan yang akhirnya kami pilih ini masih tampak seperti rumah-rumah tua di kawasan Menteng.

Dengan tarif yang sangat terjangkau, kami sudah mendapat kamar dengan ranjang yang begitu empuk, lengkap dengan pendingin udara dan sarapan nasi goreng.

Daerah Malam di Cirebon

Meski Cirebon terkenal sebagai kota yang berprinsip anti-prostitusi, nyatanya kegiatan undercover-nya juga berjalan dengan luar biasa. Ada satu daerah di pusat kota yang sangat "hidup" di malam hari.

Di malam hari saya sempat ditawari untuk diajak ke salah satu daerah kos-kosan oleh seorang tukang becak. Berbeda dengan daerah malam di Jakarta yang sangat transparan, di Cirebon kegiatan ini memang sangat terselubung.

Karena itu pilihan untuk memilih 'paket' secara langsung di kos-kosan menjadi kegiatan malam undercover. Sudah menjadi rahasia umum di sekitar persimpangan stasiun Cirebon ada tempat-tempat para wanita panggilan berkumpul.

Belakangan saya baru tau bahwa hotel tempat saya menginap merupakan salah satu hotel yang bersih dari praktek malam. Jadi di mana pun kita hendak singgah, memilih penginapan menjadi hal yang sangat penting.

Jangan sampai memilih hotel karena faktor murah tapi tidak kredibel dan memberikan rasa aman serta nyaman. Tempat menginap bukan hanya sebatas ranjang. Di mana kita berada, akan menentukan kisah perjalanan selanjutnya.

Travelling is a brutality. It forces you to trust strangers and to lose sight of all that familiar comfort of home and friends. You are constantly off balance. Nothing is yours except the essential things-air, sleep, dreams, the sea, the sky.

-Cesare Pavese-

No comments:

Post a Comment