Saturday, March 15, 2014

Perubahan Sikap Sebagai Indikasi Dalam Masa Puber

Perubahan sikap dalam masa puber memang akan nampak terlihat karena ini bisa dikatakan sebagai masa transisi untuk mencapai tahap yang lebih dewasa. Pada dasarnya pubertas sendiri itu merupakan suatu periode dalam rentang pertubuhan ketika anak-anak berubah dari yang dahulunya sebagai makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Di samping itu, masa puber ialah suatu tahapan dalam perkembangan yang mana akan terjadi kematangan alat seksual serta telah mempunyai kemampuan reproduksi. Adapun dalam tahap ini juga bisanya disertai oleh pertumbuhan-pertumbuhan yang somatis maupun perspektif psikologi. Jadi perubahan somatis itu ibaratkan pertumbuhan fisik seperti berat badan, tinggi, perubahan suara dsb. Sementara untuk perubahan psikologis dapat di ibaratkan keadaan ataupun cara pandang psikologisnya yang mulai berubah.

Misalnya :
ketika  saat anak-anak masih belum tertarik dengan lawan jenis, maka setelah masuk pada masa puber ini mereka sudah mulai tertarik.

Di samping itu, masa puber pada anak perempuan biasanya berlangsung saat rentang usia 11-15 tahun, sementara pada anak laku-laku antara usia 12- 16 tahun.

Beberapa perubahan sikap dalam masa puber yang terjadi  


Adapun pengaruh pada masa puber ini memang lebih banyak terjadi pada anak perempuan daripada anak laki-laki, mengapa demikian? Sebab anak perempuan umumnya memang akan lebih cepat matang ketimbang anak laki-laki dan juga hambatan-hambatan sosial yang dialami oleh anak perempuan biasanya justru membuatnya bisa membebaskan diri dari berbagai pembatasan. Nah, untuk lebih jelasnya bisa kita simak perubahan sikap dalam masa puber yang biasanya akan di alami oleh para remaja :

·         Mudah sekali bosan

Dalam masa pubertas, seorang anak akan mudah merasa bosan dalam segala hal, Akibatnya, tidak jarang prestasi mereka di sekolah bisa menjadi menurun. Jadi untuk sikap ini memang harus bisa di atasi oleh masing-masing anak, karena bisa menjadi kebiasaan yang buruk. Anak bisa menjadi terbiasa untuk tidak mau berprestasi akibat sering munculnya perasaan-perasaan yang membuatnya tidak nyaman. Contohnya saja karena setiap hari harus berangkat ke sekolah, harus mengerjakan tugas, harus belajar dan sebagainya yang membuat dirinya merasa lelah dengan aktivitas yang ada.

·         Ingin menyendiri

Umumnya ketika dalam masa puber anak-anak akan mencoba untuk menarik diri dari berbagai kegiatan keluarga, teman-teman dan tidak jarang sering ada pertengkaran di antara mereka. Selain itu anak puber juga akan suka melamun, kadang mereka merasa bahwa dirinya selalu tidak dimengerti dan diperlakukan dengan baik. Adapun mereka juga akan mengadakan eksperimen seks melalui masturbasi. Jadi gejala menarik diri pada masa puber seperti ini sebenarnya juga berbahaya, mengapa? sebab dengan posisi mental dan psikologisnya yang masih labil ini terkadang bisa membuat anak lupa, sehingga kurang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

·         Inkoordinasi

Jadi di sini maksudnya adalah pertumbuhan pesat yang terjadi pada anak namun hal tersebut tidak seimbang dengan koordinasi gerakan. Sehingga anak akan merasa kikuk serta merasa janggal untuk beberapa waktu. Meskipun setelah pertumbuhan melambat, koordinasi tersebut akan membaik secara bertahap.

·         Antagonisme sosial

Memang, anak puber akan menjadi individualis, tidak mau bekerja sama, serta sering menentang dan membantah. Hal ini biasanya disebabkan oleh adanya komentar-komentar yang dirasa kurang berkenan, kritikan-kritikan yang diterima dsb. Namun dengan berlanjutnya masa puber tersebut mereka akan kembali menjadi lebih ramah dan bisa bekerja sama kembali.

·         Hilangnya rasa percaya diri

Mereka yang semulanya yakin pada diri mereka sendiri, maka setelah memasuki masa puber mereka akan menjadi kurang percaya diri dan akan lebih takut akan kegagalan. Hal ini biasanya juga dipengaruhi oleh daya tahan fisik yang menurun serta adanya kritikan dari keluarga maupun teman yang bertubu-tubi. Jadi memang ada banyak akan perempuan dan laki-laki setelah masa puber ini mereka akan lebih memiliki perasaan rendah diri.

·         Emosi yang meninggi

Adapun bagian awal dalam masa pubertas salah satunya adalah emosi yang tidak terkontrol. Jadi mereka akan mudah sekali marah dan bahkan kecenderungan untuk menangis atas hasutan yang sangat kecil sekalipun. Selain itu pada masa ini seorang anak juga akan mudah gelisah, khawatir, serta cepat marah. Akan tetapi seiring semakin matangnya keadaan fisik mereka, maka lambat laun mereka juga akan bisa mengendalikan emosi.

·         Terlalu sederhana

Adanya perubahan yang terjadi pada masa puber kadang menyebabkan anak menjadi seorang yang sangat sederhana di setiap penampilannya. Biasanya hal ini terjadi karena mereka takut orang lain akan memperhatikan perubahan yang ada pada dirinya dan memberikan komentar-komentar yang tidak diharapkannya.

Jadi itulah beberapa perubahan sikap pada masa puber yang akan di alami oleh kebanyakan remaja, sehingga dengan mengetahui ulasan di atas diharapkan mereka sadar dan tetap bisa mengendalikan perubahan sikap yang terjadi dan tetap bisa mengontrolnya untuk di arahkan ke hal yang lebih positif

No comments:

Post a Comment