Sunday, November 9, 2014

Coklat, Berbahaya atau Bermanfaat?

 http://images6.fanpop.com/image/photos/34600000/Sweet-Yummy-Chocolate-chocolate-34691292-1920-1080.jpg
Jika Anda mendengar kata ‘coklat’ apa yang akan terlintas di benak Anda? Aromanya yang khas, rasanya yang manis, terkadang sedikit pait, identik dengan pasangan, identik dengan cinta, dan lain-lain. Tentu hampir keseluruhan dari Anda menggemari jenis makanan yang berbahan dasar buah ini bukan? 

Dari anak kecil hingga yang sudah berusia lanjut pun masih gemar mengkonsumsi jenis makanan ini. Mungkin, inilah salah satu jenis makanan yang everlasting. Dilansir dari laman tehdailybeast.com, mengkonsumsi coklat dapat memebri keuntungan bagi kesehatan tubuh Anda.

Faktanya, coklat dapat menurunkan resiko Anda terserang stroke. Penelitian yang dilakukan oleh orang Swedia membuktikan bahwa dengan mengkonsumsi lebih dari 45 gram coklat per-minggu dapat menurunkan resiko terkena stroke sebesar 20 persen pada wanita. Coklat ternyata juag mengandung flavonoid yang merupakan bagian dari zat antioksidan yang dapat mencegah terjadinya stroke, dikutip dari autor penelitian, Susanna Larson.

Nah, jika ada orang yang mengatakan bahwa mengkonsumsi terlalu banyak coklat dapat menyebabkan Anda terserang stroke karena lemak-lemak dari coklat tersebut menyumbat salah satu saraf Anda, itu bisa jadi benar. Mengapa? Karena tidak semua coklat yang beredar dipasaran adalah coklat yang sudah mengalami proses produksi yang baik, dalam artian menghilangkan kandungan lemak jenuhnya.

Ada juga yang mengatakan jika mengkonsumsi banyak coklat dapat merusak gigi. Nah, tidak semua coklat menggunakan gula yang baik. Ada beberapa produsen coklat yang menggunakan gula yang murah dan tidak ramah bagi kesehatan kita untuk menekan biaya produksi lho.

Jadi bagaimana? Apakah Anda sudah mengerti dan paham dalam membeli dan mengkonsumsi coklat? Sesungguhnya mengkonsumsi sesuatu dengan jumlah yang kurang atau berlebihan tentu tidak baik untuk kesehatan tubuh Anda bukan? usahakan membeli sesuatu dengan takaran yang pas.

No comments:

Post a Comment