Tuesday, November 11, 2014

Tiga Surga di Curug Nangka #1

Sebentar lagi pagi, dan pagi ini berbeda dengan pagi kemaren, karena pagi ini ku ingin mencari surga yang tersembuyi di belahan bumi tuhan. surga dunia yang aku dambakan bukanlah sebuah surga yang penuh bidadari, alunan lagu merdu maupun limpahan perhiasan dunia (maaf saya munafik hehehe), saya hanya mencari sebuah tempat yang bisa memberi saya ketenangan dan tempat itu akan saya sebut surga. 
Jalan menuju surga ternyata tidak mudah dan memang benar-benar tidak mudah, butuh kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi cobaan menuju surga, tapi saya yakin dalam cobaan pasti ada manfaat dan pendewasaan diri.

#1.cobaan pertama saya adalah tidak punya uang, tapi saya yakin, uang bukanlah segala galanya karena masih ada Tuhan, dan tuhan memberi saya banyak teman dan dari teman saya itulah saya dapat banyak pinjaman uang dan malahan lebih dari cukup, "benar Tuhan itu maha pemurah"
#2. Cobaan ke dua adalah jadwal yang molor, dan tetap saya saya bawa santai, karena pasti ada hikma dan manfaatnya. Pagi itu aku menjemput teman homoanku, yaitu mas Kamal pengasuh blog www.wisataindonesia.biz, "homoan?" yaaa setidaknya itulah kata teman-teman yang melihat saya yang selalu bersama dia, dan memang kalo boleh diakui dalam kurun waktu tiga tahun ini, waktu saya banyak bersamaaan dengan dia, karena selain sahabat dia juga teman sepekerjaan dan mungkin dari situlah saya dianggap pacaran, tapi sudahlah, kata orang dulu "biarkan anjing menggonggong, kafilah tetap mencari surga. Ternyata didalam cobaan jadwal yang molor, tersuguhkanlah kopi hangat yang membuat saya semakin gairah. yaaa ini lah hikmahnya jika menjadi seorang sabar menungguh.
kami sudah berkumpul empat orang, si Kamal dengan pasangannya dan aku dengan pasanganku si Agus. jam tujuh pagi kami memutuskan untuk berangkat dan memutuskan untuk ke Curug Nangka, sebuah destinasi yang menurut informasi sangat oke, yaaa mungkin disana ada surga. 

Tersesat Dengan Sengaja
Dalam perjalanan kami yang berliku untuk menemukan curug Nangka, kami tersesat ke Curug Luhur, sebenarnya kami sudah dikasih tau bahwa jalan yang kami tuju itu jalan menuju Curug Luhur yang kurang lebih satu kilo meter dan kalo ke Curug Nangka akan menempuh jarak 6 Kilo meter, maka kami dengan sengaja menuju ke Curug Luhur dengan harapan bisa melihat suasana yang tenang, indah dan bernuansa alam. Tiba di Curug Luhur, suasananya jauh dari apa yang kami harapkan, suasana alamnya sudah banyak di modifikasi dan jauh dari suasana alam serta ongkos masuknyapun saya kira sangat mahal.
Kami hanya foto-foto sebentar diluarnya dan melihat sekeliling dan memutuskan untuk mencari Curug Nangka. Dengan gembira kami keluar dari parkiran Curug Luhur dan menuju Curug Nangka, yaaaa meskipun Curug Luhur kurang memenuhi hasrat kami, tapi kami setidaknya sudah pernah kesana dan mendapatkan sesuatu dari Curug Luhur, yaitu sebuah keluhuran hati untuk tidak saling menyalahkan satu sama lain karena ini adalah pilihan kami, pilihan untuk Tersesat Dengan Sengaja ke Curug Luhur.

Menuju Curug Nangka

Menurut info, bahwa Curug Nangka Tidak jauh dari Curug Luhur. Ternyata benar, Curug Nangka tidak Jauh dari Curug Luhur dan Sampailah kami di gerbang masuk ke area curug Nangka dan kami membayar Rp 7.500 yang seharusnya untuk satu orang, ternyata penunggu gerbang tiket mengatakan bahwa nanti masuk lagi dan ada pembayaran Rp 7.500 lagi. Dalam hati saya berprasangka dan dalam fikiran saya mengingat-ingat kalo gak salah seharusnya  cuman bayar Rp 7.500 sekali saja dan mengapa untuk pembayaran yang ke dua tidak ada tanda bukti tiket atau informasi pembayaran dan lain-lain, tapi sudahlah saya gak mau fikir panjang masalah bayar membayar, toh saya sudah dapat hutangan duit yang lebih dari cukup, biar alam saja yang menjawab.

Merasakan Hawa Surga 
Disini saya merasakan hawa surga, udaranya segar, jalan yang bagus, dan pepohonan hijau yang subur dan beberapa dari kita mengabadikan kesempatan ini untuk berfoto-foto. dan tidak jauh dari situ kami sudah melihat banyak mobil dan motor yang diparkir, maka kami yakin bahwa Curug Nangka sudah dekat dan harapan saya, bahwa di Curug Nangka nantinya akan ada Surga, yaitu sebuah tempat yang bisa memberi saya ketenanga.
Setelah mendapat informasi ternyata kami harus turun ke bawah sebelah kanan dari pintu masuk dan menyusuri sungai untuk sampai pada Curug nangka karena sungai ini merupakan bagian atas (hulu) dari Curug Nangka yang mana airnya mengalir ke bawah membentuk air terjun dan mengalir lagi menjadi sungai ini. ternyata seruh banget karena harus menyusuri sungai dan saya semakin yakin bahwa disini akan ada surga seperti yang saya maksud, ditambah lagi bahwa bahwa saya mendapat teman yang banyak banget, dari tulisan di baju mereka yang kompak banget, saya melihat tulisan Lancaster, mungkin itulah nama group mereka, yaitu Lancaster. Jujur saya tidak tau makna dari Lancester, tapi saya tau mengenai kekompakan mereka, kereenn. Sempat berfikir saya ingin bergabung dengan mereka, tapi saya perhatikan ternyata member mereka semuanya Perempuan sehingga saya agak segan dan jujur banyak dari mereka dan hampir semua dari member lancaster,  saya naksir, soalnya mereka orangnya enjoy, cakep-cakep dan manis-manis. tapi keinginan saya untuk naksir mereka saya endapkan dalam-dalam ke lubuk hati, karena saya melihat hampir semua baju yang di pake mereka ada tulisan yang intinya kita boleh tanya apa saja kecuali "Jangan Tanya Kapan Kawin!"(ngenes) tapi saya yakin, ini sebuah pertanda bahwa surga itu sudah dekat, karena banyak bidadari di sekelilingku yaitu anak-anak lancaster (gombal) .

kurang lebih selama 15 menit menyusuri sungai, bebatuan dan diantara himpitan tebing, seolah kami berjalan di alam lain, dikarenakan suasananya sangat berbeda. 
Setelah rasa penasaran dan kedamaian bercampur aduk, terlihatlah sebuah reruntuhan air yang jatuh diantara lingkaran tebing, jatuh dengan tenang seolah angin dari senjutahan jemari Tuhan turun ke Bumi, untuk menyentuh tangan tangan hambanya yang menengadah (halah sok puitis), yaah inilah surga tuhan yang pertama dalam expedisiku di Curug Nangka dan surga itu juga bernama curuk nangka.
 Ku bernafas dalam-dalam membiarkan segala hembusan udara memasuki rongga dada serta aku biarkan serpihan air yang lembut mendinginkan segala raga dan menyejukkan jiwa. Tuhan, disinilah ku temukan kedamaian, dan disinilah ku temukan surgamu. Tak lama kemudian aku teringat dengan bidadari-bidadari Lancaster (belum ada bukti yang valid mengenai gender mereka, tapi anggaplah mereka perempuan dan sebagai bidadari hehehe). Oh iya, bidadari yang perkasa dan menarik itu aku ajak berfoto ria dalam naungan selembar spanduk yang sedang aku junjung sebagi naungan motivasi, yaitu sapanduk Wonderful Java. Setelah Berfoto ria, aku baru menyadari, dalam keindahan sorga yang diturunkan Tuhan ke Bumi, Tuhan menciptakan pula mahluk-mahluk yang sempurna, sebagai kaca benggala, bahwa sang pencipta lebih sempurnah. dalam kedamaian surga Tuhan di Curug Nangka, aku merasa, dalam lumuran dosa-dosa hambanya ternyata Tuhan masih memberikan sesuatu yang indah, yang patut untuk dicari, diperjuangkan dan di sukuri. ini baru awal, karena disini masih ada dua tempat yang aku anggap sebagai surga.

Sebelum melangkah untuk Surga selanjutnya, dalam hati aku berteriak dengan rasa syukur thanks god i'm traveller

No comments:

Post a Comment